Jika terlanjur tertelan sangat dianjurkan untuk bisa memuntahkannya, lalu linta pertolongan medis.
Sebab jika terlambat, maka racunnya akan terus bereaksi hingga bisa menyebabkan kematian.
“Tidak ada solusi lain, segera ke dokter atau fasilitas kesehatan terdekat untuk mendapatkan pertolongan,” tandas Masduki.
Pada kasus di Desa Sidem kemarin, bermula saat anak Bejo yang bernama Soyin (55) mencari umbi gembolo.
Gembolo adalah jenis umbi yang biasa dikonsumsi masyarakat pedesaan.
Tanpa disadari Soyin, gembolo ini tumbuh berdampingan dengan gadung.
Karena bentuknya yang sama, umbi gadung itu turut dibawa pulang dan dimasak istrinya, Karyati (49).
Umbi yang sudah dikukus lalu dimakan oleh Bejo, Karyati dan seorang tetangga bernama Supandi (68).
Sekitar 15 kemudian racun umbi gadung itu mulai bereaksi dan menimbulkan rasa pusing serta mual.
Karyati dan Supandi selamat karena bisa memuntahkan umbi yang dimakannya.
Sementara Bejo tidak tertolong dan meninggal dunia di rumahnya. (David Yohanes)
Kumpulan berita Tulungagung terkini