Berita Tulungagung

Dapur Kakek 4 Cucu di Tulungagung Diterjang Tanah Longsor: Mau Masak Tidak Bisa, Berasnya Tertimbun

Penulis: David Yohanes
Editor: Dwi Prastika
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Rumah warga Desa Penjor, Kecamatan Pagerwojo, Tulungagung yang rusak karena longsor, Kamis (17/6/2021).

Reporter: David Yohanes | Editor: Dwi Prastika

TRIBUNJATIM.COM, TULUNGAGUNG - Misni (67) warga Dusun Selogiri, Desa Penjor, Kecamatan Pagerwojo, Tulungagung, hanya bisa memandang dapur rumahnya yang tertimbun tanah liat.

Di dapur ini, Misni menyimpan sediaan logistiknya, seperti beras, gabah dan lauk pauk.

Semuanya terkubur tanah longsor dari bukit yang ada belakang rumahnya.

"Ada tiga karung gabah dan empat karung beras ikut terkubur. Alat-alat masak juga habis terkubur," ucap Misni, Kamis (17/6/2021) pagi.

Ada juga seekor kucing peliharaannya mati terkubur.

Kakek 4 cucu ini mengatakan, hujan turun sejak selepas Maghrib, Rabu (16/6/2021).

Hujan deras ini berlangsung hingga menjelang subuh.

Misni mengajak keluarganya keluar rumah pada pukul 02.30 WIB.

Tidak lama kemudian, terdengar suara gemertak dari belakang rumahnya.

Hanya hitungan menit, tebing di belakang rumahnya ambruk dan menimbun dapurnya.

"Ini mau masak tidak bisa, berasnya ikut tertimbun," ujar Misni sambil tersenyum kecut.

Misni adalah satu di antara korban bencana di Desa Penjor.

Baca juga: BREAKING NEWS: Jalan Utama Penghubung Kampak-Watulimo di Trenggalek Tertimbun Longsor

Menurut Kepala Desa Penjor, Tarno, pihaknya masih melakukan pendataan kerusakan.

Untuk sementara ada tujuh rumah yang rusak karena longsor.

"Saya masih keliling, datanya masih belum final," ujar Tarno lewat sambungan telepon.

Desa Penjor berada di kaki Gunung Wilis.

Wilayah ini sudah memasuki musim kemarau dan tidak hujan lebih dari dua bulan.

Hujan semalam adalah pertama kalinya sejak sebelum Ramadan.

"Selain rumah, banyak titik jalan yang tertutup material longsor," sambung Tarno.

Untuk menormalkan kondisi, Tarno menggerakkan warganya untuk gotong royong.

Namun Tarno mengaku membutuhkan alat berat untuk membersihkan seluruh material.

"Kalau hanya manual sepertinya berat. Butuh alat berat," katanya.

Sepanjang jalan menuju desa ini, jalanan dipenuhi batu dan lumpur.

Pemotor harus ekstra hati-hati karena lumpur tanah merah menjadikan jalan licin.

Baca juga: Kisah Nenek Binah Asal Tulungagung yang Terlantar Terus Direproduksi, Padahal Sudah Meninggal

Longsor juga memutus jalan desa menuju Kecamatan Sendang.

Tanggul jalan ambrol hingga mencapai permukiman warga.

Bukan hanya di Desa Penjor, bencana longsor juga menimpa wilayah Kecamatan Sendang.

Jalan utama penghubung Kecamatan Sedang dan Pagerwojo juga putus karena tertutup material.

Berita tentang Tulungagung

Berita tentang Jawa Timur

Berita Terkini