Laporan Wartawan TribunJatim Network, Febrianto Ramadani
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Yudhi (50), pemilik Depo Pengisian Tabung Oksigen, Kendangsari, Rungkut, Surabaya, mengaku kewalahan memenuhi lonjakan kebutuhan permintaan gas.
Dengan dibantu 8 karyawan, ia tetap tidak bisa memenuhi kebutuhan itu.Kenaikan pasokan oksigen dipicu akibat dari meningkatnya pasien yang terkonfirmasi positif Covid 19.
Sempat dibuka selama 24 jam, Yudhi kemudian membatasi kegiatan usahanya ditengah penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), dari pukul 8 pagi hingga pukul 8 malam. Meskipun demikian, tetap banyak pembeli yang mengantri untuk mengisi ulang tabung gas.
"Mulai meningkat sejak 1 Juli. Kalau dulu permintaannya banyak. Sehari bisa 80 90 tabung. Sekarang bisa lebih. Bahkan meningkat 100 persen. Kami sekarang bingung," ungkap Yudhi.
Yudhi menambahkan, sebagian besar permintaan konsumen adalah tabung berukuran 1 meter dan 6 meter kubik. Ia meyakini, faktor antisipasi menjadi alasan konsumen mengantri di tempatnya.
"Ada satu hal yang tidak bisa kami tahu. mereka kebanyakan antri karena jaga jaga. Bahkan ada yang harusnya membutuhkan malah tidak dapat," terangnya.
Baca juga: Stok Tabung Oksigen dan Regulator di Surabaya Langkah, Kini Pedagang Hanya Melayani Isi Ulang
"Kalau permintaan banyak sekali.Otomatis harga sudah tidak diprediksi. Bahkan ada yang dari luar kota, kemudian ada juga yang beli diluar jam operasional, terpaksa saya tolak," imbuhnya kepada TribunJatim.com.
Kadang kadang, lanjut Yudhi, dirinya juga mengalami kehabisan stok. Selain ritmenya tidak sama dari hari ke hari, pihaknya tidak bisa mengkalkulasikan pasokan karena permintaan yang membludak.
"Banyak permintaan dari telepon sampai kami tidak bisa menjawab bingung soalnya. Permintaan yang datang langsung juga banyak, dan alasan mereka adalah jaga jaga. Jadi mereka ini kalau ada tempat pengisian gas langsung diserbu," bebernya
Untuk pengisian dikenakan harga minimal Rp 40 ribu untuk tabung gas ukuran 1 meter kubik. Kendati mengalami banyak permintaan, Yudhi tidak menaikkan harga jual tersebut.
"Kami tidak bisa memprediksi apakah besok harganya sama atau naik. Karena kami juga menyesuaikan aturan yang ada. Kami berusaha memberikan yang terbaik. Kami dahulukan yang membutuhkan. Luar biasa antrinya," pungkasnya.
Berita tentang tabung oksigen