Berita Ponorogo

Anak-anak Satu Desa di Ponorogo Ikut Gerakan Menabung, Dipecah Massal Setahun Sekali

Penulis: Sofyan Arif Candra Sakti
Editor: Januar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Anak-anak Desa Sukosari Kecamatan Babadan Ikut Gerakan Menabung

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Sofyan Arif Candra

TRIBUNJATIM.COM, PONOROGO - Kebiasaan menabung harus diajarkan kepada anak sejak dini. Selain belajar untuk hemat, anak-anak juga lebih menghargai sekecil apapun nilai dari uang. 

Kebiasaan menabung sedari dini ini mulai digalakkan di Desa Sukosari, Kecamatan Babadan, Kabupaten Ponorogo.

Terdapat 112 anak mulai dari anak-anak TK hingga SMP yang ikut bergabung dalam gerakan menabung ini.

Masyarakat sekitar yang tergabung dalam Forum Desa Sukosari (FDS) membagikan celengan secara gratis kepada 112 anak.

Anak-anak yang ikut dalam program ini diminta untuk menabung dengan menyisihkan uang jajannya.

Nantinya saat libur sekolah tahun depan, celengan tersebut akan dibuka bersama-sama secara masal dan akan dihitung siapa yang bisa menabung paling banyak.

Mereka pun antusias mengikuti gerakan menabung tersebut lantaran termotivasi bisa membeli barang yang diinginkannya setahun kemudian saat celengannya dibuka.

"Mau beli tas. Nabungnya sehari Rp 5 ribu," kata Umira, salah seorang anak yang mengikuti gerakan menabung, Minggu (15/8/2021).

Baca juga: Baru Terpilih Tahun Ini, Program KMMI UWKS Diminati Banyak Mahasiswa dari Seluruh Indonesia

Peserta lain, Lisa mengatakan dirinya juga akan menyisihkan uang jajannya sebesar Rp 5 ribu rupiah setiap harinya untuk bisa menabung.

Selain itu jika ia mendapatkan uang saku tambahan dari neneknya akan langsung ia masukkan kedalam celengan.
 
"Buat beli peralatan sekolah dan sepatu," kata Lisa.

Sementara itu, Ketua Forum Desa Sukosari, Sayid Asfari berharap anak-anak bisa lebih termotivasi untuk belajar menabung dengan adanya gerakan menabung ini.

"Misalnya dari sisa uang jajan itu bisa dimasukkan celengan laku kita bongkar waktu liburan sekolah," kata Sayid.

Uang tersebut nantinya akan dikembalikan kepada anak-anak 100 persen tanpa dipotong biaya apapun.

"Uangnya bisa untuk membeli seragam dan keperluan sekolah lainnya," tambahnya.

Halaman
12

Berita Terkini