Berita Jatim

Fakta Sebenarnya Pemuda di Kolong Jembatan yang Videonya Viral Diberi Uang Polisi Polda Jatim

Penulis: Luhur Pambudi
Editor: Dwi Prastika
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tangkapan layar video kedua Brigadir Budiman saat menemui pemuda berinisial A yang tinggal di kolong jembatan bentang Wage, Tol Sidoarjo-Waru, KM 749, Jumat (27/8/2021).

Hanya saja, di antara keduanya sedang terdapat perbedaan pendapat, dan salah paham. Namun, Brigadir Budiman, optimistis seiring berlalu, A akan kembali lagi ke pihak keluarga secara baik-baik.

"Selanjutnya, sambil jalan, aku ajak dia pulang. Karena kondisi dia saat ini enggak mau pulang. Takutnya kalau saya paksa malah nanti lari di jalanan lagi malah kasihan," tuturnya.

Namun, menanggapi hal tersebut, secara pribadi Brigadir Budiman mengaku tidak mempermasalahkan dengan apa yang dilakukan oleh A kepadanya. 

Ia mengaku memaklumi hal tersebut, karena A bisa saja merasa rikuh atau bahkan takut bertemu dengan sosok petugas polisi berseragam, yang sebelumnya tidak dikenalnya.

Bahkan, saat ini, Brigadir Budiman berupaya mengajak A untuk tinggal di sebuah kosan yang dibiayai oleh uang pribadinya. Dan keputusan itu, dibuat oleh Brigadir Budiman, sejak awal bertemu dengan A.

"Iya betul. Awal video pertama viral itu, pengakuan dia sendiri seperti itu. Dari situ aku jemput lagi, karena banyak yang menawari pekerjaan. Setelah viral itu banyak yang menawari pekerjaan dan aku juga kasihan. Sejak awal aku ingin ngekosin, daripada tidur seperti itu," jelasnya.

Seiring berlalu, lanjut Brigadir Budiman, nantinya ia akan berupaya memberikan pekerjaan kepada A. Pasalnya, pascavideo pertama viral, ternyata banyak netizen yang berbaik hati menawarkan pekerjaan pada A.

"Tapi tidak akan menyurutkan langkah saya. Tetap akan aku koskan dan aku mintakan bantuan viewer untuk mintakan kerja," katanya.

Berdasarkan informasi yang dihimpunnya, Brigadir Budiman mengungkapkan, kedua orang tua A berdomisili di Kabupaten Sidoarjo.

Mereka memiliki usaha warung kopi (warkop) di sebuah petak tanah kecil dekat trotoar di salah satu ruas jalan di Kota Surabaya.

"Kami juga belum tahu dan belum memastikan. Di belakang layar nanti kami, tanpa sepengetahuan dia, saya harus mencari orang tuanya. Untuk ngomong, mengizinkan, tapi jangan disuruh pulang dulu," pungkasnya.

Berita Terkini