Kekuatan jembatan juga ditingkatkan dari 8 ton menjadi 20 ton.
Kepala Dinas Perhubungan Tulungagung, Galih Nusantoro, mengatakan ada sejumlah rekayasa dilakukan.
Kendaraan besar dari Trenggalek arah Kediri, saat di simpang tiga Jetaan lurus ke arah kota, lalu berbelok ke kiri di simpang empat Jepun.
Kendaran medium bisa lewat simpang empat Cuwiri ke timur lewat Pasar Ngemplak, simpang empat rumah sakit lama ke kiri.
Sementara kendaraan dari arah Kediri sudah diperingatkan di simpang tiga Ngujang, agar tidak belok ke kanan ke arah Karangrejo.
“Kendaraan dari Kediri arah Trenggalek tidak ada pilihan, harus lewat kota. Lewat simpang empat Jepun belok ke kanan,” sambung Galih.
Kendaraan dari kedua arah harus memutar sejauh 5 kilometer.
Rekayasa ini diperkirakan akan menyebabkan kemacetan di sejumlah titik.
Antara lain di Jembatan Plengkung Mangunsari, Pasar Ngemplak dan di Jembatan Lembupeteng.
“Terutama di kedua jembatan ini, jalurnya memang membentuk leher botol (bottle neck) sehingga potensi menimbulkan penumpukan,” tandasnya. (David Yohanes)
Kumpulan berita Tulungagung terkini