Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Fatimatuz Zahroh
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa meninjau pelaksanaan Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) dan Pegawai Pemerintah Dengan Perjanjian Kerja (PPPK) Pemprov Jatim Tahun 2021 hari pertama, Selasa (14/9/2021).
Bertempat di Gedung Graha Unesa Surabaya, Gubernur Khofifah menyapa para peserta dan memberikan motivasi pada seluruh peserta yang hadir.
Pasalnya, dari 25.563 peserta yang lolos seleksi administrasi, hari ini diselenggarakan SKD untuk 1.200 peserta yang dibagi menjadi tiga sesi. Dari jumlah tersebut di sesi pertama dihadiri oleh 298 peserta saja.
Gubernur Khofifah mengapresiasi penyelenggaraan tes SKD CPNS dan PPPK pagi ini.
Pasalnya penyelenggaraan dilakukan dengan protokol kesehatan Covid-19 ketat. Peserta yang datang dites suhu badan dan keterangan swabnya.
Kemudian karena kapasitas ruangan yang begitu besar dan jumlah peserta yang hanya 400 orang per sesi, maka tidak terjadi kerumunan selama proses registrasi maupun antrean.
Meja dan komputer juga sudah diatur dengan menjaga jarak aman.
Tidak hanya itu, ibu hamil sebanyak lima orang juga telah disediakan ruang khusus agar memudahkan ketika membutuhkan layanan kamar mandi.
Selain itu, ada pula peserta yang kondisinya batuk juga telah dipersilakan ke bilik khusus untuk mengerjakan soal.
Saat meninjau di lokasi, Gubernur Khofifah menyempatkan diri untuk memberikan motivasi. Ia berpesan agar seluruh peserta mengerjakan soal dengan jujur dan juga tenang.
Baca juga: Tes SKD CPNS Pemprov Jatim, Peserta Wajib Bawa Surat Swab dan Sertifikat Vaksinasi Covid-19
“Bismillah semoga seluruh peserta mengerjakan soal dengan lancar tenang, yang kami harapkan adalah dari proses ini akan dihasilkan ASN dan PPPK yang berintegritas juga berkualitas,” tegasnya.
Tidak hanya itu, Khofifah juga menegaskan bahwa selama proses seleksi ini, tidak ada yang namanya calo yang bisa menjanjikan mereka akan diterima, maupun calo yang menarik pungutan biaya.
“Proses ini terkoneksi dengan sistem yang sudah di set up BKN secara nasional. Jadi tidak ada siapapun yang menjanjikan bisa diterima, bisa lolos dan lain-lain. Kalau ada yang menjanjikan itu sebetulnya bulshit (omong kosong),” tegas Khofifah.
Gubernur perempuan pertama Jatim ini juga menegaskan, penyelenggara tes SKD ini adalah BKN. Namun penyelenggaraannya didistribusikan per daerah, termasuk di Jatim. Sehingga semua proses juga sudah tersistem secara digital, yang tentunya sulit untuk dimanipulasi.
Sementara itu Kepala BKD Jatim, Indah Wahyuni mengatakan, terkait SKD ini, peserta datang 1,5 jam sebelum tes. Karena waktu tersebut digunakan untuk sejumlah pemeriksaan pada peserta.
“Panitia mengecek nomor peserta, lalu tes suhu, memeriksa surat swab, serta juga sertifikat vaksinnya. Dan peserta juga butuh mencari lokasi tesnya. Serta yang tidak ketinggalan juga ada pengumpulan tas, sebab biasanya ada saja yang bawa jimat atau semacamnya tidak diperkenankan dan tas akan dikumpulkan di lantai dua,” tegas Yuyun.
Jika ada peserta yang suhu tubuhnya di atas normal juga disediakan ruangan khusus. Sehingga ia terpisah dengan peserta sehat lainnya.
SKD digelar berbasis Computer Assisted Test (CAT). Soal yang dikeluarkan bersifat acak dan hasil nilainya keluar secara realtime dan siapapun bisa mengecek nilai peserta lainnya.
“Jadi pesan saya jangan telat. Karena kalau telat dia yang rugi karena waktunya sudah ditentukan 100 menit, kalau telat ya waktu mengerjakan soal akan berkurang,” tegasnya.
Karena masih dalam kondisi pandemi Covid-19, pelaksanaan SKD dilakukan dengan memperhatikan ketat protokol kesehatan Covid-19.
Sebelum tes, peserta wajib menunjukkan hasil tes swab PCR maksimal 2 x 24 jam atau swab antigen 1 x 24 jam.
Peserta SKD di wilayah Pulau Jawa, Madura dan Bali juga diwajibkan telah mengikuti vaksinasi minimal untuk dosis pertama.
Ketentuan vaksinasi ini dikecualikan bagi ibu hamil, penyintas Covid-19, dan penderita penyakit tertentu (komorbid) dengan menyertakan rekomendasi dokter.
Meski tes SKD digelar di Graha Universitas Negeri Surabaya Lidah Wetan, Surabaya, namun, tidak semua pelamar Pemprov Jatim mengikuti ujian di lokasi tersebut. Pelamar yang berasal dari provinsi lain akan mengikuti lokasi tes di lokasi terdekat.
Total, ada sebanyak 25.663 peserta mengijuti SKD di Graha Unesa Surabaya dengan rincian 24.529 peserta tes CPNS dan 1.034 peserta tes PPPK non guru.
Sedangkan untuk peserta tes di luar provinsi sebanyak 4.350 orang dengan rincian 4.297 peserta CPNS dan 53 peserta tes PPPK non guru.
Dari luar negeri, pelamar CPNS Pemprov Jatim juga akan mengikuti tes SKD sebanyak 6 orang. Rinciannya, 3 peserta di Riyadh, 1 peserta di Tokyo, 1 peserta di Kinibalu, dan 1 peserta di London.