"Kalau beliau semangat pasti cepet sembuhnya," pungkas Rizky Kimon.
Seperti yang sudah diketahui, Tukul Arwana sebelumnya dilarikan ke rumah sakit dan menjalani operasi karena mengalami pendarahan otak.
Setelah 25 hari dirawat di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (RS PON), Cawang, Jakarta Timur, Tukul Arwana pun diperbolehkan pulang.
Kondisi terkini, Tukul Arwana dikabarkan sudah bisa mengunyah makanan pelan-pelan dan mulai mengenali orang di sekeliling.
"Beliau sudah pulang dari RS PON, Alhamdulillah sudah diperbolehkan pulang sama dokter di tanggal 16 Sabtu kemarin jam 5 sampai rumah jam 6," kata Rizky Kimon dikutip TribunJatim.com dalam kanal YouTube Intens Investigasi pada 17 Oktober 2021.
Rizky Kimon menjelaskan, kondisi Tukul Arwana berangsur membaik, namun ia saat ini masih belum berbicara dengan jelas dan masih menggunakan isyarat untuk berkomunikasi.
Meski demikian, Rizky Kimon berkata sang komedian masih harus menjalani perawatan di rumah dengan didampingi dua perawat dan juga fisioterapi.
"Kebetulan ada dua perawat yang menjaga beliau 24 jam," ucap Rizky Kimon.
Menurut Rizky Kimon, dua perawat itu hadir atas saran dari pihak rumah sakit untuk merawat Tukul Arwana.
"Untuk dua perawat itu saran dari dokter RS karena bagaimana pun beliau harus masih didampingi dan selain dua perawat kita juga ada fisioterapi yang datang ke rumah," tutur Rizky Kimon.
Lebih lanjut, Rizky Kimon mengatakan, Tukul Arwana akan menjalani fisioterapi sehari tiga kali demi pemulihan yang lebih cepat.
"Fisioterapi sehari malah tiga kali, saran dari dokter agar penyembuhannya lebih cepat," kata Rizky Kimon.
Kepulangan Tukul Arwana merupakan saran dari dokter, karena dinilai akan lebih baik jika sang komedian menjalani masa pemulihan bersama keluarga.
"Dokter menyarankan untuk melakukan fisioterapi untuk keseluruhan di rumah. Kebetulan di rumah ada perawat yang menjaga beliau 24 jam," ucap Rizky Kimon.
"Kondisi sekarang membaik terus. Sudah dibolehin pulang karena bisa rawat jalan di rumah, dan fisioterapi di rumah. Untuk bicara masih terus kita ajak interaksi dan dampingi lewat fisioterapi wicara. Untuk gerakan, sehari hampir 3 kali ada fisioterapi," tuturnya.