TRIBUNJATIM.COM - Race Director F1, Michael Masi, menyatakan bahwa steward tidak akan segan-segan memberi pengurangan poin terhadap tindakan tidak sportif.
Persaingan perburuan gelar juara F1 2021 antara Lewis Hamilton dan Max Verstappen (Red Bull Racing) akan ditentukan pada balapan F1 GP Abu Dhabi.
Pasalnya, Max Verstappen dan Lewis Hamilton sama-sama mengoleksi 369,5 poin menjelang balapan yang digelar di Sirkuit Yas Marina, Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, Minggu (12/12/2021).
Hamilton sendiri masih tertinggal dari Verstappen dari acuan kedua dalam penentuan peringkat yaitu jumlah kemenangan.
Hamilton 'baru' mendapatkan delapan kemenangan pada musim ini sementara Verstappen sedikit lebih baik dengan sembilan kemenangan.
Ditambah persaingan keras yang kerap ditunjukkan keduanya di lintasan, skenario ketika kedua pembalap sama-sama gagal finis pun ramai dibicarakan.
Hamilton jelas tidak akan diuntungkan jika dia dan Verstappen gagal menuntaskan lomba.
Peran antagonis pun seakan-akan diberikan kepada Verstappen karenanya. Gaya berlomba yang agresif tidak membantu Verstappen untuk lolos dari cap negatif.
Sebagai informasi, kecelakaan yang menentukan persaingan gelar di F1 pernah terjadi pada masa lalu.
Selain rivalitas panas antara Ayrton Senna dan Alain Prost pada 1989 dan 1990, fan barangkali masih memperdebatkan keabsahan gelar pertama Michael Schumacher pada 1994.
Kans juara Schumacher hampir hilang ketika menabrak pembatas pada balapan terakhir di Australia saat itu.
Tak mau kalah, legenda balap itu diduga sengaja menggerakkan mobilnya untuk mengadang rivalnya, Damon Hill, yang akhirnya gagal finis bersamanya.
Menanggapi hal itu, Race Director F1, Michael Masi, menyatakan bahwa steward tidak akan segan-segan memberi pengurangan poin terhadap tindakan tidak sportif.
"Jadi ya, Max bisa saja dikurangi poinnya, sebagaimana juga tim lainnya," kata Masi, dilansir dari Daily Mail.
"Kami berharap itu tidak perlu digunakan. Saya akan mengingatkan semua tim dan pembalap tentangan ketetapan ini."