TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kota Malang mulai terjadi di sejumlah wilayah pada awal 2022 ini.
Dari data Dinas Kesehatan Kota Malang per 17 Januari 2022, sudah ada 16 kasus pasien DBD di Kota Malang.
Jumlah kasus tersebut hampir sama dengan kasus DBD yang terjadi pada Januari 2021 kemarin.
"Dibandingkan dengan Januari kemarin, hampir sama jumlah kasusnya 16. Karena itu memang penyakit tahunan, yang setiap tahunnya selalu ada,” ucap Kepala Dinkes Kota Malang, dr Husnul Muarif, Rabu (19/1/2022).
dr Husnul menjelaskan, bahwa penyebaran DBD ini hampir merata melanda seluruh Kecamatan di Kota Malang.
Baca juga: Jumlah Kasus DBD di Sampang Terus Bertambah, Warga Diajak Terapkan Hidup Sehat dan Lakukan PSN
Hal ini disebabkan oleh pola cuaca hidrometeorologi yang menyebabkan nyamuk Aedes Aegypti berkembang biak lebih banyak.
"Jadi pola cuaca ini yang menjadi penyebab utama kasus DBD di Kota Malang. Puncaknya biasanya di Februari hingga Maret," terangnya.
Upaya antisipasi DBD ini juga menjadi atensi dari Pemerintah Kota Malang.
Bahkan, juga sempat dibahas dalam kegiatan rapat koordinasi dengan lurah dan Camat di Balaikota Malang pada 17 Januari 2022 kemarin.
dr Husnul mengatakan, upaya awal yang dilakukan dalam menangani DBD ialah melakukan penyelidikan epidemiologi dari pasien.
Nantinya akan dilakukan pemantauan jentik nyamuk ke tempat tinggal pasien.
Setelah itu baru dilakukan pemberantasan sarang nyamuk, beserta fogging.
"Dari hasil penyelidikan itu, kalau jentiknya lebih dari lima persen, kami lakukan pembersihan total termasuk fogging," ujarnya.
Pihaknya juga bekerja sama dengan pihak kecamatan dan kelurahan.
Salah satunya, menyasar 16 puskesmas yang menjadi penggerak program yang melakukan penyuluhan kesehatan.
“Secara tidak langsung kami promosikan di situ untuk melakukan pencegahan DBD,” tandasnya.