Berita Malang

Ada Siswa yang Terpapar Covid-19, Satu Kelas di SMPN 10 Kota Malang Kembali Belajar Daring

Penulis: Sylvianita Widyawati
Editor: Ndaru Wijayanto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

SMPN 10 Kota Malang masih memberlakukan PTM 100 persen sampai Kamis (3/2/2022). Hanya satu kelas 8 yang kembali daring sampai lima hari ke depan karena ada dua siswa di kelas itu yang terpapar.

TRIBUNJATIM.COM, MALANG- Satu kelas delapan di SMPN 10 Kota Malang kembali belajar daring usai ada dua siswa terpapar Covid-19

Dari pantauan di sekolah, siswa lainnya masih melakukan PTM (Pertemuan Tatap Muka) pada Kamis (3/2/2022).

Pada pukul 11.30 WIB, siswa mulai keluar kelas. Ada yang menunggu jemputan atau pulang sendiri.

Kepala SMPN 10 Syahroni masih belum memberi konfirmasi lewat telepon saat dihubungi suryamalang.com (TribunJatim.com) pada kemarin dan hari ini (3/2/2022).

Saat didatangi di sekolah juga tidak ada. Menurut Suwarjana, Kadis Dikbud Kota Malang, ada dua siswa yang kena dari kelas delapan.

Baca juga: Satu Kelas di SMPN 1 Kota Blitar Kembali Belajar Daring usai Ada Satu Siswa Diduga Positif Covid-19

"Satu kelas daring sementara sampai lima hari kedepan," jelas Suwarjana pada wartawan.

Siswa di kelas itu sebanyak 32 orang juga sudah di swab antigen oleh Dinkes Kota Malang. Dari hasil tracing, hal itu karena terkait klaster keluarga.

Dari yang positif itu rencana akan dilakukan tes PCR. Selain siswa, guru juga dilakukan tracing. Sementara di SMAN 10, juga ada satu siswa yang terpapar karena klaster keluarga. 

"Siswanya sudah isoman bersama keluarganya sejak minggu lalu sampai 14 hari. Tahunya karena dihubungi puskesmas," kata Sasongko, Kepala SMAN 8 Kota Malang ketika dikonfirmasi di sekolah, Kamis (3/2/2022).

Baca juga: Covid-19 Melonjak, Bagaimana PTM Jatim? Begini Jawaban Gubernur Khofifah

Untuk pembelajaran seluruh siswa pada Kamis dilakukan daring karena tim Satgas Covid-19 sekolah melakukan penyemprotan disinfektan

"Tujuannya untuk sterilisasi. Seluruh ruangan di SMAN 10 disemprot," jelas Sasongko.

Kegiatan ini juga sebagai antisipasi karena kasus positif di Kota Malang meningkat lagi serta antisipasi DB.

"Jadi kita sterilisasikan. Kemudian kita lakukan penataan kembali ruangan-ruangan supaya prokes semakin terjaga," jelas dia.

Direncanakan daring hanya satu hari dan selanjutnya luring kembali 100 persen.

Baca juga: Pelaku Eksibisionis di Tulungagung Ditangkap saat Ngopi, Berdalih Dapat Bisikan Makhluk Gaib

Dalam kondisi saat ini, sekolah juga memaklumi jika orangtua menyampaikan izin jika anak mereka memiliki gejala sakit.

"Di sekolah kan juga ada pengukur suhu. Tapi kalau ada yang terus-terusan izin, ya kita himbau untuk swab antigen. Sejauh ini tidak ada," jelasnya.

Sepinya sekolah juga membuat penjual cilok yang mangkal di depan sekolah jadi heran.

Ia baru tahu jika siswa di SMAN 10 belajar daring kembali. Setelah melayani pembeli, ia meninggalkan lokasi jualannya di depan masjid seberang sekolah.

Baca juga: Pamit Beli Sepatu, Pria Tulungagung Ditemukan Tewas di Sungai Dusun Jeli, Polisi Cari Motor Korban

berita Malang

Berita Terkini