Berita Lumajang

Waspada, Lumajang Darurat Bencana Hidrometeorologi hingga Maret 2022, Semua Wilayah Berstatus Rawan

Penulis: Tony Hermawan
Editor: Dwi Prastika
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sebuah pohon di Alun-alun Lumajang tumbang akibat diterjang hujan disertai angin kencang, 2022.

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Tony Hermawan

TRIBUNJATIM.COM, LUMAJANG - Fenomena hidrometeorologi masih menjadi ancaman bencana susulan bagi masyarakat Lumajang pasca dilanda erupsi Gunung Semeru.

Sampai bulan Maret mendatang, diprediksi curah hujan bulanan datang disertai angin kencang.

Penyebab bencana hidrometeorologi terjadi akibat kerusakan lingkungan yang semakin masif. Hal ini membuat suhu atmosfer bumi berubah. Sehingga memicu terjadinya banjir bandang, longsor, badai angin, serta kebakaran hutan.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lumajang, Patria Dwi Hastiadi mengatakan, bencana hidrometeorologi sejak 17 Januari 2022 lalu sudah mulai menjadi ancaman. Dampak yang paling terasa akhir-akhir ini adalah Lumajang sering dilanda cuaca ekstrem berupa banjir dan angin puting beliung.

"Kapan hari itu kan ada di Kunir, Ranupane banjir, lalu yang terakhir pohon tumbang menimpa mobil. Rentetan peristiwa ini adalah dampak bencana hidrometeorologi," ujar Patria Dwi Hastiadi, Senin (7/2/2022).

Patria Dwi Hastiadi mengatakan, semua wilayah di Lumajang berstatus rawan zona bencana. Oleh karena itu, beberapa waktu lalu pihaknya menerbitkan surat tanggap darurat. Dalam surat edaran tersebut diharapkan agar masyarakat selalu waspada menghadapi bencana hidrometeorologi, setidaknya sampai 17 Maret 2022 mendatang.

"Kami harapkan masyarakat membantu pemerintah. Dalam hal ini masyarakat saling membantu menginformasikan apabila di lingkungannya ada pohon besar sekiranya membahayakan, segera dilaporkan sehingga tidak terjadi hal- hal fatal," katanya.

Selain itu, pihaknya juga telah menyiapkan langkah-langkah mitigasi bencana. Sebanyak 3.000 personel BPBD disiagakan secara bergantian selama 24 jam.

"Kami tidak mengharapkan ada bencana. Tapi sebagai antisipasi peralatan rescue, kendaraan, dan gergaji mesin selalu kami pastikan siap digunakan," pungkasnya.

Berita Terkini