Mayangsari dan Bu Tien punya tanggal lahir sama.
"Kamu percaya, tanggal lahirku sama Ibunya Mas Bambang (Ibu Tien) tuh sama"., ucap Mayang tanpa menjelaskan lebih lanjut maksud ucapannya.
"Oh ya?", tanya Maia Estianty kaget yang dijawab anggukan Mayang.
Baca juga: Khirani Trihatmodjo Terjun ke Dunia Tarik Suara Nyanyi Lagu Gantung, Dipuji Semerdu Mayangsari
Di sisi lain, terungkap pula bahwa Mayangsari disebut takkan diterima Bu Tien sampai kapanpun.
Alasannya diungkap kerabat dari Bu Tien yang tak bersedia diungkap identitasnya.
Dikatakannya, Bu Tien sangat menentang tindakan poligami.
"Almarhum Ibu Tien Soeharto merupakan tokoh pendukung PP 10 tentang larangan poligami maksudnya kan jelas.
"Sampai kapan pun dia (Mayang) tak akan diakui keberadaanya sebagai istri Bambang," tegasnya, seperti yang dikutip dari Grid Hot via GridHits ( grup TribunJatim.com ).
Baca juga: Nasib Cucu Lain Soeharto, Anak Bambang yang Tak Diekspos, Alasan Ditutupi Mayangsari: Masih Belum
Dulu, Bambang Trihatmodjo dikenal sebagai lelaki yang begitu hangat dan menyayangi keluarganya.
Hingga kemudian datanglah Mayangsari.
"Saya sangat mengenal kedua sosok ini (Halimah-Bambang), mereka adalah pasangan yang sangat serasi. Perhatian Mas Bambang terhadap keluarga, terutama anak-anaknya sangat luar biasa,"
"Tapi, sekarang (setelah kenal Mayangsari) Mas Bambang gampang marah dan sering bengong," ujarnya kala itu di tahun 2008.
Dikutip TribunJatim.com dari Kompas.com, sumber itu juga mengatakan kalau ketika keluarga Cendana berkabung atas kepergian mantan presiden Soeharto, ayah Bambang pada 27 Januari 2008 lalu, Mayangsari dan Khirani (sang putri), datang ke Cendana.
Kedatangannya menjadi pembicaraan hangat bahkan ia sempat diusir oleh keluarga Cendana.
Munculnya Mayangsari di Cendana saat Soeharto wafat dituding sebagai trik pelantun Harus Malam Ini itu untuk menjajaki kemungkinan masuk klan keluarga sang suami.