Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Benni Indo
TRIBUNJATIM.COM, KOTA BATU - Tebing setinggi sekitar 25 meter di Jalan Pattimura Gang V RT 5/RW 6 Kota Batu, longsor, Kamis (17/3/2022) malam.
13 warga dilaporkan diungsikan demi keselamatan, karena rumah mereka berada di dekat tebing dan rawan terdampak.
Budiono (42) warga sekitar menjelaskan, sempat terdengar suara gemuruh sebelum tanah longsor terjadi. Ia mengaku heran longsor terjadi karena tidak ada hujan sebelumnya.
"Awalnya dengar getaran dan suara. Lalu gempa terasa keras sekali. Kami saat itu di radius sekitar 200 meter. Kami kira gempa,'' tutur Budiono.
Getaran paling keras dirasakan di dua rumah, yakni di rumah Supali dan Amir.
Perangkat desa kemudian datang dan melaporkan kejadian ini ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Batu. Saat ini, akses jalan menuju lokasi dipasangi garis polisi untuk mencegah kejadian tidak diinginkan.
Belum diketahui pasti, faktor apa yang menyebabkan tebing ini longsor.
''Dari BPBD masih akan meninjau ke sini nanti. Kalau kemarin malam kan tidak bisa karena gelap dan akses menuju lokasi tebing dari kampung tidak ada,'' kata dia.
Warga berharap agar petugas terkait segera melakukan peninjauan segera, karena ada sekitar 4-5 rumah di dekat tebing rawan longsor. Belum lagi, getaran gempa kembali terasa pada pukul 01.00 WIB dini hari tadi dan terakhir pada 05.00 WIB, Jumat (18/3/2022).
''Itu saya lihat tanahnya sudah menggantung. Bahaya sekali kalau dibiarkan terus, takutnya longsor susulan," ujarnya.
Pantauan di lokasi, tanah di dekat rumah Supali itu juga ada retakan.
Dalam laporannya, BPBD Kota Batu menjelaskan, penyebab longsor adalah curah hujan yang tinggi di Kota Batu di sepanjang musim hujan tahun ini.
Longsornya tebing ditandai dengan getaran dan suara dentuman sebanyak 3 kali pada pukul 18.00 WIB. Untuk sementara ruang dalam rumah Supali dan ruang kamar dalam rumah Amir yang berdekatan dengan tebing tidak digunakan.
Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. BPBD Kota Batu merekomendasikan kepada warga yang rumahnya berlokasi di dekat tebing untuk lebih waspada saat beraktivitas di dekat lokasi.