Laporan wartawan Tribun Jatim Network, Imam Taufiq
TRIBUNJATIM.COM, BLITAR - Para nelayan di Pantai Serang, Kabupaten Blitar, digemparkan dengan penemuan perahu kecil, yang mengapung di laut dengan tanpa ada pemiliknya. Setelah dikenali oleh para nelayan lainnya, ternyata perahu jenis jukung itu milik Samud (48), nelayan asal Dusun Panggungpucung, Desa Kaligambar, Kecamatan Panggungrejo, Kabupaten Blitar.
Dugaan petugas, Samud terjatuh ke laut, namun belum diketahui penyebabnya. Namun, ada yang menduga, perahu korban dihantam ombak karena gelombang ombak lagi tinggi. Entah apa yang terjadi, korban yang dipastikan mahir berenang itu sampai tak bisa menyelamatkan diri.
"Kami belum bisaa memastikan apa yang telah menimpanya, sampai korban belum ditemukan keberadaannya," ujar Iptu Agus Purnomo, Kapolsek Panggungrejo.
Baca juga: Bekas TPS Pasar Turi Surabaya akan Kembali Jadi Jalan, Ditarget Tuntas 10 Hari
Menurutnya, perahu itu ditemukan, Senin (21/3) sore atau sekitar pukul 16.00 WIB. Itu ditemukan oleh nelayan yang sedang pulang. Namun, ketika mendekati tepi pantai atau kurang 1 km, terlihat ada perahu kecil yang mengapung dengan bergerak-gerak sesuai arah ombak yang menghantamnya.
Curiga dengan apa yang dilihatnya, si nelayan itu mendekatinya. Begitu didekati, yang mengejutkannya, perahu itu kosong atau tak ada nelayannya. Itu ditemukan di Tebing Moli--yang berjarak sekitar 4 km dari pantai wisata yang cukup terkenal, yakni Pantai Serang. Karuan, perahu itu ditarik ke tepian karena sudah dengan tepi.
"Begiu dibawa ke tepi, akhirnya warga atau para nelayan dengan cepat bisa mengenalinya kalau perahu itu milik korban," ungkapnya.
Korban sendiri diketahui berangkat melaut, Minggu (20/3) malam. Sedang, perahunya ditemukan sehari kemudian. Biasanya, nelayan dengan perahu kecil seperti itu, tak sampai berhari-hari atau hanya semalam melaut.
Karena itu, meski korban belum pulang namun keluarganya mengira kalau korban belum menepi. "Kalau menurut para nelayan lainnya, diperkirakan, dihantam ombak karena gelombang ombak lagi besar. Anginnya juga kencang dalam beberapa hari ini," ungkapnya.
Kabar penemuan perahu dengan tanpa ada nelayannya, langsung menyebar. Akhirnya, pencarian dilakukan, sejak Selasa (22/3) pagi, itu melibarkan banyak pihak, di antaranya para nelayan sendiri, tim SAR, kepolisian dan BPBD Kabupaten Blitar. Namun, pencarian selama seharian itu belum membuahkan hasil meski sudah dilakukan sejauh 5 km dan ke beberapa penjuru. Itu karena terkendala angin dan ombak besar sehingga pencarian dihentikan sore kemarin.
"Rencananya, pencarian akan dilanjutkan besuk (hari ini), karena tadi siang ombaknya tinggi," pungkasnya.(fiq).
Kumpulan berita Blitar terkini