TRIBUNJATIM.COM - KH Ahmad Bahauddin Nursalim alias Gus Baha menjelaskan tentang fenomena sholat Tarawih kilat dalam suatu pengajian.
Sholat tarawih di bulan ramadhan merupakan suatu ibadah sunnah.
Dalam pelaksanaannya, shalat tarawih memiliki durasi atau waktu yang berbeda-beda.
Ada sebagaian terlalu cepat, ada juga yang lebih lama.
Kendati demikian banyak orang yang shalat cepat selesai meskipun hanya beberapa menit saja.
Sebagaimana diketahui bahwa dalam shalat tarawih terdapat 20 rakaat dan dialnjutkan dengan witir 3 rakaat.
Terkait hal itu Gus Baha memberikan tanggapannya.
Hal itu dia beberkan dalam video di kanal YouTube Ngaji Online diunggah pada 7 Februari 2020 lalu.
Gus Baha justru berkata mending ia menjadi makmum dalam shalat tarawih secepat 7 menit.
Sebab dia mengkhawatirkan nanti Allah akan bertanya kenapa sujudnya cepat sekali.
"Saya kalau tarawih itu milih jadi makmum. Masalahnya, nanti kalau ada salahnya dan ditanya Allah:
Ha, sujud kok cepet begitu?" kata Gus Baha.
"Kan imamnya cepat, Tuhan. Katanya makmum harus ikut imam?" tutur Gus Baha.
Sebab, yang akan dimintai pertanggung jawaban adalah imam shalat, karena dia yang diikuti oleh makmum.
"Giliran si imam ditanyai Allah, "Imam, kenapa kok shalatmu cepet?
"Permintaan pasar jawab imam tersebut," kata Gus Baha sambil tertawa.
Baca juga: Penjelasan Gus Baha, Mengapa Keseringan Baca Istighfar Malah Jadi Dosa
Jadi imam melakukan hal tersebut karena tahu selera pasar alias yang dimau oleh makmum minta seperti itu.
Kata Gus Baha, karena kalau shalat tarawih lama, nanti mushola sunyi.
"Anak muda kalau tarawih tanya, yang cepat mana? bukan, yang baik mana? ujar Gus Baha.
Gus Baha pernah sholat di Lasem, di daerah kabupaten Rembang, lalu ia melihat ada imam yang sudah tua renta berjalan ke mihrab masjid.
Kemudian di belakangnya, seseorang bicara, "Waduh, kok Mbah itu, lama ini. Jangan Gus Pindah, pindah.
Dalam pendapat Gus Baha, dirinya lebih ingin menjadi makmum saja ketimbang imam terkait takut dengan tanggung jawab sebagai imam.
Ia pun memberikan logika berpikir nabi, bahwa dunia ini cuma mampir minum semata.
Semua bakal meninggal, karena usia rata-rata adalah 60 sampai 70 tahun.
Baca juga: Ngaji Gus Baha, Pilih Mana Kerja Saat Malam Hari atau Tarawih di Bulan Ramadhan, Ini Penjelasannya
"Ketika kita meninggal, yang kita kenang hanyalah sujud melaksanakan perintah Allah.
Bukan disuruh jadi kaya raya, berjabatan tinggi, namun disuruh sujud," sebut Gus Baha.
Meskipun tidak apa-apa punya uang dan jabatan, tapi perintah Allah cukup bersujud saja.
"Soal urusan kaya atau miskin itu urusan biasalah," sebutnya.
"Tapi identitas sejati kita ketika hidup adalah untuk bersujud," sambungnya.
Apalabila sudah sujud maka punya nikmat untuk membeli surga.
"Kamu malah mengeluh karena tidak punya motor, berarti sujudmu belum bisa," ungkapnya.
Gus Baha pun membeberkan tarawih Blitar yang hanya 7 menit.
Model kilat, itu tidak cocok dengan Gus Baha.
"Tapi jangan kamu kritik, siapa tahu sekerang sudah tidak lagi," bebernya.
Gus Baha menanyakan bila dihitung 1 menit itu berapa rakaat kalau hanya 7 menit dalam 20 rakaat shalat tarawih.
Simak video selengkapnya di sini
Artikel ini telah tayang di BangkaPos.com dengan judul "Soal Tarawih Cepat Bahkan Sampai 7 Menit, Gus Baha : Lebih Baik Aku Jadi Makmum Saja"
Ikuti berita seputar Ngaji Gus Baha