Laporan Wartawan TribunJatim.com, Luhur Pambudi
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA-Kepulan asap berwarna putih masih tampak menyeruak dari lantai lima Gedung Tunjungan Plaza Surabaya yang sempat terbakar, pada Rabu (13/4/2022) sore.
Hingga pukul 22.00 WIB. Kepulan asap tersebut makin menyeruak bebal saat air pemadam kebakaran disemprotkan dari crane pencakar langit Truk Bronto Skylift berukuran tinggi 104 meter.
Parahnya, kepulan asap yang telah melepaskan diri beterbangan liar itu, malah merayap di jalanan tempat puluhan orang petugas pemadam kebakaran berjibaku mempersiapkan segala sesuatu memadamkan kebakaran.
Bahkan, makin malam, kepulan asap sisa bara bekas api yang basah tersiram api itu, seperti menyulap area sepanjang Jalan Embong Malang di depan Gedung Tunjungan Plasa Mall itu, menjadi berkemelut kabut.
Baca juga: Tunjungan Plaza Surabaya Terbakar, Tim Labfor Diterjunkan, Kapolrestabes: Tak Ganggu Aktivitas Mall
Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Surabaya Dedik Irianto memastikan, sejak pukul 18.30 WIB, titik utama kobaran api sudah dapat dipadamkan.
Namun, asap bekas bara api yang tersiram air semprotan selang pemadam, menimbulkan kepulan asap yang terus menerus mengepul lalu menyeruak keluar dari bangunan lantai 5 tersebut.
"Tadi sempat menggunakan alat termal itu, ada titik api nyala. Tapi saat kami kejar, disiseti ternyata kompornya (restoran) belum dimatikan. Sudah kami matikan," katanya pada awak media, Rabu (13/4/2022).
Kobaran api paling kontras memang bersumber dari lantai 5. Bahkan perambatannya terjadi hingga ke lantai 12. Api menyambar beberapa ornamen hiasan tulisan gedung yang mudah terbakar.
Namun, asap pascapemadaman di lantai 5, malah turun ke lantai 4, melalui konekting diantara kedua ruangan lantai tersebut. Bahkan, sampai menyebar ke lantai lain yang berada di atasnya.
Oleh karena itu, Dedik mencurigai, diduga kuat sumber atau keberadaan titik api utama berada di lantai 4, 5 dan 10.
Karena hingga kini pihaknya masih belum dapat mengetahui pasti dimana titik api tersebut.
"10, 5, dan 4, itu dicurigai titik api. Akumulasi asapnya pekat. Makanya kami curigai, sumber apinya di mana," jelasnya.
Kasuistik kejadian kebakaran pada objek Gedung Tunjungan Plasa Surabaya Mall kali ini, diakui Dedik berbeda dinamika kesulitannya dibandingkan insiden kebakaran yang terjadi pada objek bangunan tidak bertingkat.
Kali ini, petugas pemadam kebakaran terpaksa harus mendeteksi bagian per bagian ruangan yang dipisahkan dinding semipermanen, untuk mencari titik keberadaan api.