Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Firman Rachmanudin
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Ribuan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Surabaya turun ke jalan.
Mereka mendatangi dan berorasi di depan gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Jawa Timur, Kamis (14/4/2022).
Para mahasiswa itu menuntut protes kebijakan pemerintah yang dinilai tak pro rakyat.
Di antaranya adalah kenaikan berbagai macam harga kebutuhan pokok hingga reformasi agraria.
Setidaknya ada sekitar 3000an mahasiswa yang dikabarkan turun ke jalan Indrapura Surabaya.
Baca juga: Sindir Pemkab Gresik, Mahasiswa Gelar Aksi Pungut Sampah usai Unjuk Rasa di Depan Gedung DPRD
Informasi dari pers rilis yang dikeluarkan Alianse Badan Eksekutif Mahasiswa Surabaya ada tujuh poin yang akan dituntut para mahasiswa ini terdiri dari ;
1. Menuntut pemerintah untuk melakukan evaluasi perihal kebijakan DMO dan DPO dan berdampak pada kenaikan dan kelangkaan minyak goreng di Indonesia
2. Menuntut pemerintah untuk segera mengusut tuntas perihal praktik mafia minyak goreng di Indonesia
3. Menuntut pemerintah untuk melakukan evaluasi kenaikan harga BBM khususnya Pertamax dan meninjau secara intens perihal pendistribusian BBM Pertalite dan Solar yang mengalami kelangkaan.
Baca juga: Tak Puas Jawaban Ketua DPRD, Mahasiswa di Tuban Terlibat Saling Dorong dengan Petugas hingga Jatuh
4. Menuntut pemerintah menurunkan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) 11% mengingat keadaan ekonomi di Indonesia sedang tidak baik-baik saja
5. Menuntut pemerintah untuk menunda pemindahan Ibu Kota Negara sebelum rancangan pembangunan
dan pengelolaan lingkungan dituntaskan mengingat anggaran yang dibutuhkan sangat tinggi
6. Mengutuk segala Tindakan Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN) dalam proses pemindahan Ibu Kota Negara dari Jakarta ke Kalimantan Timur
7. Wujudkan Reforma Agraria
Sementara itu, Kapolrestabes Surabaya, Kombes Pol Akhmad Yusep Gunawan, telah menyiapkan pengamanan untuk mengawal aksi demo mahasiswa ini.
"Kami berupaya maksimal mengawal dan menjaga adik-adik mahasiswa untuk menyampaikan aspirasinya. Harapannya tentu aspirasi dapat tersampaikan dengan tertib dan santun," singkatnya.
Baca juga: Pelajar di Surabaya Diminta Tak Ikut Demo Mahasiswa pada 14 April, Eri Cahyadi: Mending Sekolah Saja