Laporan Wartawan TribunJatim.com, Luhur Pambudi
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA-Ziath Ibrahim Bal Biyd (38) tersangka pembunuhan mahasiswa kedokteran sebuah kampus terkemuka di Malang, Bagus Prasetya Lazuardi (25), selama ini tidak memiliki pekerjaan tetap atau serabutan.
Kanit III Subdit III Jatantas Ditreskrimum Polda Jatim Kompol Trie Sis Biantoro mengungkapkan, tersangka selama ini dikenal berprofesi sebagai ojek online (Ojol).
Namun, ia tidak mengetahui pasti, berapa lama pria berambut nyaris plontos itu, menekuni profesi tersebut.
"Dia profesi ojol," ujar mantan Kabag Ops Polres Sidoarjo itu, saat dihubungi TribunJatim.com, Selasa (19/4/2022).
Baca juga: Pembunuh Mahasiswa Kedokteran di Malang Mencintai Anak Tirinya, Sampai Pernah Nekat Mau Menikahi
Kasubdit III Jatanras Ditreskrimum Polda Jatim AKBP Lintar Mahardono mengungkapkan, tersangka tidak terlalu lama menekuni profesi tersebut.
Bahkan, tersangka juga tidak bisa dikatakan rajin untuk mengaktivasi aplikasi layanan orderan kustomer, atau biasa disebut 'on bid'.
"Dia ojol, tapi enggak jelas. Tidak aktif dia. Serabutan," pungkas mantan Kasubdit IV Renakta Ditreskrimum Polda Jatim itu.
Sebelumnya, sosok Ziath, pembunuh mahasiswa kedokteran di Malang itu, dikenal oleh para tetangganya, sebagai pribadi yang tertutup.
Hal tersebut diungkapkan oleh seorang warga Kelurahan Sukoharjo, Kecamatan Klojen, Kota Malang, yang tinggal di dekat rumah Ziath, bernama Agus.
"Dia itu (Ziath) biasa dikenal warga dengan nama panggilan Han. Orangnya tidak mau kumpul sama tetangga," ujar Agus saat ditemui TribunJatim.com di lokasi, Minggu (17/4/2022).
Bahkan, lanjut Agus, Ziath terbilang sebagai warga yang jarang atau tidak pernah bertegur sapa dengan tetangga di sekitar permukimannya.
"Enggak pernah semrawung (akrab) sama tetangga. Orangnya tertutup," pungkasnya.
Sekadar diketahui, Bagus Prasetya Lazuardi merupakan seorang mahasiswa aktif yang berkuliah di jurusan kedokteran sebuah kampus terkemuka di Malang.
Saat ditemukan pertama kali oleh para saksi dan penyidik kepolisian, di lahan kosong, Dusun Krajan, Purwodadi, Pasuruan, pada Selasa (12/4/2022).
Mayat dokter muda ini, ditemukan dalam keadaan kondisi kulit tubuh berubah warna menjadi menghitam.
Kemudian, terdapat beberapa bercak darah yang telah kering membekas di tangan kirinya.
Saat diidentifikasi oleh Tim Inafis Polres Pasuruan, diduga kuat, korban tewas karena dibunuh. Hal itu ditengarai dari posisi letak mayat itu pertama kali ditemukan.
Yakni ditutupi semak-semak, yang diduga bertujuan untuk mengaburkan keberadaan mayat.
Sepintas hanya terlihat dan tangan dan kaki sebagian dari kejauhan. Namun, mayat masih mengenakan pakaian lengkap.
Yakni memakai jaket hitam, dan celana jeans hitam. Kemudian, arloji yang melingkar di pergelangan tangannya, sabuk, serta uang tunai Rp150 ribu.
Sedangkan barang berharga lainnya; mobil dan ponsel, tidak ditemukan di lokasi penemuan mayat.
Tiga hari setelah jenazah ditemukan hingga rampung teridentifikasi. Polres Pasuruan, Polres Malang Kota, dan Subdit III Jatanras Ditreskrimum Polda Jatim melakukan penyelidikan dan berhasil menemukan keberadaan mobil korban di sebuah kawasan di sebuah area parkir Ruko, kawasan Singosari, Malang, pada Jumat (15/4/2022).
Dan, masih dihari yang sama, tersangka akhirnya dapat teridentifikasi, kemudian dilakukan penangkapan tanpa perlawanan, saat berada di rumahnya, di Jalan Halmahera II, Kelurahan Sukoharjo, Kecamatan Klojen, Kota Malang.
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews