Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Bobby Koloway
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Insentif jasa pelayanan (Jaspel) untuk Tenaga pendidik keagamaan se-Kota Surabaya akhirnya cair. Sebelumnya, jaspel tersebut telah tertunda selama 3 bulan.
Total, ada 10.477 pendidik TPQ dan sekolah minggu se-Kota Surabaya yang menerima insentif ini. Masing-masing akan mendapat apresiasi sebesar Rp500 ribu per bulan untuk tiga bulan sekaligus (Januari, Februari, dan Maret).
"Memang 3 bulan ini belum dicairkan. Saya minta untuk dicairkan bulan ini semuanya. Tapi, ke depannya saya minta dicairkan tiap bulan," kata Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi, Kamis (21/4/2022).
Wali Kota Eri memberikan langsung secara simbolis. Pihaknya juga akan berkolaborasi dengan pemerintah pusat dalam membantu para guru agama.
"Kami bersama Kementerian Agama untuk melakukan evaluasi. Apakah ada perubahan-perubahan di masing-masing TPQ dan sekolah minggu itu,” kata Cak Eri.
Baca juga: 197 Gedung Tinggi Tak Kantongi SLF, DPRD Surabaya Bisa Rekomendasikan Segel Mall dan Apartemen Nakal
Secara khusus, Pemkot mengalokasikan anggaran APBD untuk apresiasi atau jaspel ini. Bagi dia, ini penting karena ingin mencari berkahnya.
"Saya meminta (para guru) untuk mendokan Kota Surabaya. Barokahnya para guru ini luar biasa,” ujarnya.
Cak Eri optimistis para anak didik ini akan menjadi calon pemimpin bangsa. Tak hanya umat muslim, ia ingin semua agama membangun karakter anak-anak bangsa, mulai kebangsaan, ada karakter keagamaan juga.
"Ketika pemimpin sudah berlandaskan agama, maka secara otomatis dia akan selalu untuk kepentingan umat. Tidak untuk kepentingan pribadi,” katanya.
Baca juga: Pemkot Surabaya Antisipasi Musim Mudik hingga Balik, Kenaikan Penumpang Diprediksi Capai 300 Persen
Bersama seluruh agama membentuk karakter anak-anak menyesuaikan ajaran agama masing-masing. "Dengan cara itu, insyallah akan membuat Surabaya adem,” tegasnya.
Bagi para santri, ia juga berpesan. Tidak hanya menghafalkan Al-Quran, Cak Eri juga mengingatkan anak-anak itu bisa mengamalkan isi di dalam Al-Quran itu.
"Jangan sampai, ketika dia sudah hafal surat-surat tapi tidak tahu maksudnya. Apabila sudah hafal dan mengerti maksudnya, maka dia bisa mengamalkan ilmunya itu di dunia nyata,” katanya.
Ketua Forum Komunikasi Pendidikan Al-Quran (FKPQ) Indonesia di Kota Surabaya M. Alfan Nabhan menyampaikan apresiasi kepada Pemkot Surabaya.
“Dari sekian kabupaten atau kota di Jawa Timur, memang apresiasi yang diberikan oleh Pemkot Surabaya ini sangat luar biasa dan sangat menghargai kami. Terimakasih support dan atensinya Pak Eri,” kata Alfan.