Berita Lamongan

Ibu Terus Sebut Pratu Dwi Miftahul Achyar Sehat, Sempat Gelar Bancakan Sambut Anak Pulang dari Papua

Penulis: Hanif Manshuri
Editor: Dwi Prastika
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ibu Pratu Dwi Miftahul Achyar, Rumina (baju warna cokelat garis putih) masih syok, saat didampingi anggota keluarga di rumah duka di Babat, Lamongan, Jawa Timur, Minggu (24/4/2022).

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Hanif Manshuri

TRIBUNJATIM.COM, LAMONGAN - Pratu Dwi Miftahul Achyar yang gugur setelah kontak tembak dengan Kelompok Separatis Teroris Papua (KSTP) dikenal sebagai pribadi yang sederhana dan santun.

Hal itu seperti yang diungkapkan Harsono (48), tetangga Pratu Dwi Miftahul Achyar di Kelurahan Babat, Lamongan, Jawa Timur, Minggu (24/4/2022).

Harsono mengaku salut dengan sikap dan akhlak Pratu Dwi Miftahul Achyar.

Tidak hanya kerap bertegur sapa dengan tetangga, jabat tangan dan turun dari sepeda motor saat melintas di depan orang tua yang ada di jalan jalur menuju rumahnya, Pratu Dwi Miftahul Achyar juga membantu sang ibu menjual nasi bungkus. 

Sejak masih sekolah di SD hingga SMP di Babat, Pratu Dwi Miftahul Achyar selalu membantu orang tuanya. Ia setiap hari mengantarkan nasih bungkus yang dijual dan dititipkan di sejumlah warung.

"Lo dia (Pratu Dwi Miftahul Achyar) itu sudah jadi tentara, kalau pulang masih biasa mengantarkan nasi bungkus ke warung-warung," kata Harsono.

Sebelum berangkat tugas ke Papua, Pratu Dwi Miftahul Achyar dinas di Surabaya. Dan setiap pulang ke rumah, tetap tidak malu mengantar nasib bungkus yang dijual sang ibu, Rumina.

Apa yang diungkapkan Harsono senada dengan tetangga lainnya, Saroh (53).

Saroh mengatakan, Rumina dikenal sebagai pribadi yang baik dan rasa sosialnya yang tinggi.

"Ibu Rumina itu seperti anaknya (Pratu Dwi Miftahul Achyar), sederhana dan loyal," katanya.

Luthfa (54) seorang tenaga pendidik di Lamongan mengungkapkan, Rumina baru saja berbagi di masjid tempat kelurga beribadah berjamaah.

Rumina baru saja bancakan pada jemaah masjid untuk menyambut Miftah, sapaan Pratu Dwi Miftahul Achyar, yang rencananya akan pulang  dari tugas di Papua.

"Yo baru kemarin bancakan di masjid untuk minta doa jemaah karena anaknya mau pulang dari tugas," kata Luthfa.

Tapi dalam perkembangannya, ada informasi jika Pratu Dwi Miftahul Achyar berpulang. 

Hingga kini Rumina masih syok dan belum bisa diajak ngobrol. Dia hanya menyebut Pratu Dwi Miftahul Achyar masih sehat.

Dikutip dari Tribunnews.com, sebelumnya Pratu Dwi Miftahul Achyar gugur akibat serangan yang dilakukan oleh Kelompok Separatis Teroris Papua (KSTP) di sekitar Kalikote, Distrik Kenyam, Kabupaten Nduga, Papua, Sabtu (23/4/2022).

Pratu Dwi Miftahul Achyar adalah anggota Yon Taifib 2 Pasmar 2 yang tergabung dalam Satgas Trisula.

Saat kejadian, Jumat (22/4/2022) sekitar pukul 17.00 WIT, Tim Trisula Denpursus Satgas Kodim Mupe Yonif 3 Mar yang berjumlah 28 personel sedang melaksanakan Parimeter Siaga Senja Patroli Ambush di sekitar Kalikote.

Tim mendapatkan serangan dari KSTP dan terjadi kontak tembak.

Akibatnya, Pratu Dwi Miftahul Ahyar meninggal dunia setelah mengalami luka tembak.

Sementara Mayor Mar Lilik Cahyanto (Dandenpursus Satgas Kodim Mupe Yonif 3 Mar) mengalami luka akibat peluru yang rekoset.

Berdasarkan pers release dari Dinas Penerangan Angkatan Laut, TKP merupakan daerah blind spot dan cuaca hujan mengakibatkan tidak ada jaringan komunikasi HT, telepon satelit, dan ponsel.

Sehingga pasca kejadian kontak tembak, tidak dapat melaporkan ke Kotis Satgas Kodim Mupe Yonif 3 Mar, dan akhirnya Tim Trisula Denpursus Satgas Kodim Mupe Yonif 3 Mar melakukan perkuatan medan sampai dengan 23 April 2022 pukul 06.00 WIT.

Pada Sabtu (23/4/2022) pukul 06.11 WIT, Serda Mar Dino dari Tim Trisula melaporkan telah terjadi kontak tembak dengan KSTP di sekitar Kalikote.

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Kumpulan berita seputar Lamongan

Berita Terkini