Berita Lamongan

Jelang Lebaran Ketupat, Penjual di Lamongan Khusus Datangkan Janur dari Lumajang: Berkualitas

Penulis: Hanif Manshuri
Editor: Januar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Hepy sedang melayani pembeli yang datang dari berbagai kecamatan, termasuk Sukodadi, Jumat (6/5/2022)

Laporan wartawan Tribun Jatim Network, Hanif Manshuri

TRIBUNJATIM.COM, LAMONGAN - Budaya lebaran ketupat selalu dinanti oleh sebagian umat Islam.

Tradisi lebaran ketupat selalu dibarengi dengan menu masakan lontong kupat untuk disuguhkan pada anggota keluarga, juga dibagikan pada tetangga.

Jika dihitung, lebaran ketupat kurang dua hari lagi, jatuh pada Senin (9/5/2022) atau sepekan tepatnya Idul Fitri 1443 Hijriah.

Sambutan masyarakat di Kabupaten Lamongan untuk meramaikan Lebaran Ketupat tahun ini terbilang lebih tinggi, jika dibandingkan beberapa tahun sebelumnya karena pandemi Covid-19.

Ketupat identik dengan janur, daun kelapa. Janur adalah bahan baku untuk membuat selongsong ketupat yang diisi beras untuk jadi makanan sejenis lontong.

Baca juga: Madura Gempar, Diduga Oknum Direktur BUMD di Sumenep Berselingkuh dan Digerebek Warga

Pada H-2 Lebaran Ketupat, penjual janur semakin menjamur. Terlihat di Pasar Rakyat Sukomulyo Lamongan, penjual janur yang menggelar dagangannya di mobil bak terbuka di kanan kiri bahu jalan depan pasar

Semakin petang, para pembeli semakin ramai silih berganti berdatangan, mulai dari kalangan ibu-ibu bahkan hingga bapak-bapak.

"Penjualan Alhamdulillah ramai. Karena mungkin (situasi pandemi) sudah bebas ini, ekonomi mulai pulih, jadi ya lumayan," kata Ny Hepy, salah satu penjual janur asal Keset Deket di Pasar Rakyat Sukomulyo Lamongan, Jumat (6/5/2022).

Hepy mengaku sudah mulai berjualan janur sejak tiga hari yang lalu dan hingga hari ini dirinya telah mendatangkan janur sebanyak tiga pickup. Total modal untuk tiga kali pengiriman sebesar Rp 75 juta.

Ia tidak mendatangkan janur, kecuali hanya dari Lumajang. "Janurnya ini dari Lumajang," katanya.

Menurutnya, janur asal Lumajang sangat berkualitas, selain daunnya bagus, lebar dan panjang. Ia tidak menjual januar dari luar Lumajang.

Meski ia tergolong penjual dengan omset yang cukup besar, Hepy tetap melayani pembi eceran, selain melayani pembelian secara grosir. Untuk satu bongkok besar berisi 500 lembar janur dijual dengan harga Rp 150 ribu, bahkan ada yang mencapai Rp 300 ribu perbongkok.

"Tergantung besar kecilnya janur," kata Nandar, suami Hepy.

Sedang untuk yang dijual eceran, satu ikat isi 80 lembar, harganya Rp 25 ribu.

Halaman
12

Berita Terkini