Berita Malang

Soal Operasi Patah Tulang Pria Berbobot 275 Kg di Malang, Rumah Sakit Bakal Gunakan Titanium

Penulis: Kukuh Kurniawan
Editor: Januar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Proses evakuasi pria berbobot 275 Kilogram yang mengalami patah tulang usai terjatuh saat tali sling lift rumahnya putus, Sabtu (7/5/2022).

Laporan wartawan TribunJatim.com, Kukuh Kurniawan

TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Dwi Ariesta Wardhana (38), yang memiliki berat badan 275 kilogram dan terjatuh bersama lift di dalam rumahnya, kini kondisinya berangsur membaik dan masih menjalani perawatan medis di Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Malang.

Apabila tidak ada hambatan, ia akan menjalani operasi patah tulang di RSSA Malang pada minggu depan.

Karena pasien memiliki berat dan lebar tubuh yang berlebih, maka diperlukan penanganan khusus saat tindakan operasi. Selain penambahan meja operasi, tenaga medis yang disiapkan juga akan dilakukan penambahan.

"Kalau pasien biasa, memerlukan setidaknya 2 atau 3 tenaga medis. Kalau untuk pasien Dwi Ariesta Wardhana, diperlukan sekitar 10 hingga 15 tenaga medis,"

"Lalu, ada lima dokter yang dikerahkan untuk menangani pasien tersebut, mulai dokter spesialis orthopedi, spesialis penyakit dalam, hingga dokter anestesi," bebernya kepada TribunJatim.com, Rabu (11/5/2022).

Baca juga: Akhirnya Terkuak Kondisi Korban Ambrolnya Seluncuran Kenjeran Park, Ayah Korban: Pasti Menangis

Kemudian untuk pen patah tulang yang akan dipasang, menggunakan bahan titanium.

"Untuk kasus medis ini, kami akan memakai pen patah tulang dengan bahan titanium," pungkasnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, akibat tali sling lift di rumahnya putus, pria obesitas di Kota Malang seberat 275 kilogram alami patah tulang.

Dari informasi yang didapat TribunJatim.com, kejadian itu terjadi di Perumahan Puri Kartika Asri Blok Q, Kelurahan Arjowinangun, Kecamatan Kedungkandang Kota Malang pada Sabtu (7/5/2022) sekitar pukul 09.00 WIB.

Dari informasi yang dihimpun, korban bernama Dwi Ariesta Wardhana (38). Dan sehari-harinya, korban bekerja sebagai wiraswasta.

Diketahui, korban kala itu hendak turun dari lantai dua rumahnya dengan menggunakan lift barang yang di modifikasi. Karena badan korban begitu besar dan berat, naik turun antar lantai rumah harus menggunakan lift.

Di saat turun itulah, tiba-tiba tali sling atau kawat penghubung mesin dan lift yang dinaiki korban terputus dan jatuh dari ketinggian sekitar tiga meter.

Dengan mengerahkan 12 orang, korban berhasil dievakuasi dari lokasi kejadian dan langsung dibawa ke Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Malang.

Akibat kejadian tersebut, korban mengalami patah tulang terbuka dan patah tulang tertutup.

Halaman
12

Berita Terkini