Berita Jatim

Buruh Masih Kerahkan Massa dalam Peringatan May Day 2022, Ini Tanggapan Apindo Jatim

Penulis: Luhur Pambudi
Editor: Dwi Prastika
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi - Peringati Hari Buruh Sedunia atau May Day 2022 pada Sabtu (14/5/2022) besok, sejumlah elemen massa buruh Jawa Timur diperkirakan akan melakukan aksi unjuk rasa.

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Luhur Pambudi

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Peringati Hari Buruh Sedunia atau May Day 2022 pada Sabtu (14/5/2022) besok, sejumlah elemen massa buruh Jawa Timur diperkirakan akan melakukan aksi unjuk rasa.

Elemen buruh berusaha tidak melakukan euforia atau pengerahan massa secara berlebihan.

Hal itu seperti yang disampaikan oleh Ketua DPD Serikat Pekerja Nasional (SPN) Jatim, Nuryanto.

Nuryanto mengatakan, pihaknya tetap akan mempertimbangkan aspek keamanan dan keselamatan, termasuk dari aspek protokol kesehatan (prokes) atas situasi pandemi Covid-19. 

Oleh karena itu, pihaknya tidak akan mengerahkan massa dalam jumlah banyak, dalam agenda peringatan tahunan kali ini. 

"Jadi kami melakukan dengan memperhatikan prokes, sehingga kami akan mengurangi jumlah aksi unjuk rasa dengan petimbangan kondisi kesehatan," ujar Nuryanto, Jumat (13/5/2022).

Kegiatan May Day kali ini dilakukan sebagai bentuk komitmen mengawal perjuangan serikat pekerja dalam menjamin dan memastikan hak-haknya sebagai pekerja. 

Nuryanto memastikan, SPN tidak berafiliasi dengan partai politik (parpol) manapun dan murni untuk memperjuangkan kesejahteraan buruh.

"Aksi kami murni perjuangan serikat pekerja dan tidak ada tumpangan politik manapun. Terima kasih, hidup buruh," pungkasnya. 

Sementara itu, menanggapi adanya aksi yang dilakukan oleh sejumlah elemen serikat pekerja atau buruh, Wakil Ketua Bidang Organisasi Apindo Jatim, Johnson M Simanjuntak berharap, buruh tetap merayakan peringatan May Day 2022 secara bijak dan berorientasi pada terjaganya keamanan dan ketertiban masyarakat. 

Pertama, tetap mematuhi prokes.

Mengingat saat ini merupakan masa new normal atau pemulihan baru dari masa pandemi Covid-19, Johnson berharap, aksi peringatan May Day dilakukan dengan baik, sesuai dengan prosedur, termasuk prokes. 

Kedua, bijak dalam mengerahkan jumlah massa aksi.

Karena Covid-19 masih menjadi perhatian pemerintah, Johnson juga berharap, kalangan buruh tidak menggelar aksi dengan jumlah banyak orang. 

Halaman
12

Berita Terkini