Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, David Yohanes
TRIBUNJATIM.COM, TULUNGAGUNG - Polres Tulungagung kembali melakukan olah TKP di lokasi pabrik kacang shanghai Gangsar di Dusun Pacitan, Desa/Kecamatan Ngunut pada Selasa (17/5/2022) sekitar pukul 10.00 WIB.
Olah TKP lanjutan ini melibatkan Puslabfor Polda Jawa Timur, untuk mengambil sampel sisa kebakaran di pabrik ini. Proses olah TKP berjalan hingga sekitar pukul 13.00 WIB.
Ada sejumlah barang yang diambil dari lokasi, seperti kabel, bekas saklar, besi dan kayu.
"Benda-benda itu diambil dari titik yang diduga awal api mulai menyala," terang Kasi Humas Polres Tulungagung, Iptu M Anshori.
Baca juga: Pabrik Kacang Shanghai Gangsar Tulunggaung Terbakar, Kerugian Ditaksir Capai Miliaran
Selain itu ada sekring, pengaman jaringan yang mengalirkan listrik ke titik kebakaran juga diambil.
Titik api awal diduga berasal dari mesin penggorengan.
Di titik inilah sampel diambil, khususnya kabel yang masuk ke dinamo penggerak mesin.
"Kami hanya mendampingi saja tim dari Polda Jawa Timur. Seluruh sampel dibawa tim Puslabfor," sambung Anshori.
Nantinya sampel akan diuji di laboratorium, untuk memastikan titik awal nyala api.
Baca juga: Penampakan Speedometer Bus Maut di Tol Sumo yang Tewaskan 14 Orang, Arah Jarum Nyaris Mentok Kanan
Anshori mengatakan, lamanya proses uji di laboratorium tidak bisa dipastikan.
Sebab Puslabfor juga banyak menangani perkara di daerah lain.
"Hasil laboratorium akan menunjukkan, percikan api disebabkan oleh apa," ungkap Anshori.
Setelah olah TKP bersama Puslabfor Polda Jatim ini tidak ada lagi pengambilan sampel.
Karena itu satu atau dua hari ke depan garis polisi akan dilepas.
Baca juga: Olah TKP Kecelakaan Maut Bus di Tol Sumo, Bekas Roda di Rumput hingga Tak Terlihat Bekas Pengereman
Setelah itu pemilik pabrik bisa membersihkan material sisa kebakaran.
Kebakaran hebat melanda pabrik kacang shanghai Gangsar pada Jumat (13/5/2022) sekitar pukul 18.00 WIB.
Api menghanguskan setengah bangunan pabrik berukuran 14x60 meter.
Api juga melahap 200 kilogram minyak goreng dan 700 kilogram kacang shanghai siap jual.
Taksir kerugian yang diakibatkan kebakaran ini mencapai Rp 1,5 miliar.
Kebakaran ini sempat membuat warga cemas, karena pabrik kacang shanghai ini ada di satu lokasi dengan Stasiun Pengisian dan Pengangkutan Bulk Elpiji (SPPBE).
Pabrik ini milik pengusaha H Sutrimo, yang dikenal memiliki sejumlah SPBU.
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com