Laporan wartawan Tribun Jatim Network, Nuraini Faiq
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Mohammad Ilyas (48), calon jemaah haji (CJH) asal Dusun Sumber Gentong, Desa Jati Gunting, Kecamatan Wonorejo, terus mengumbar senyum syukur saat mengetahui jadwal terbang ke Arab Saudi Kamis (16/6/2022) hari ini.
Tukang penjual nasi karak atau nasi aking ini bisa naik haji. Ilyas tak mengira niat tulus dan ikhlas untuk menyempurnakan rukun Islam ini terkabul. "Kados mimpi," tutur Ilyas di Asrama Haji Sukolilo Surabaya.
Ilyas tergabung dalam kloter 17 Kabupaten Pasuruan. Kehidupan yang sederhana dan hanya menggantungkan pendapatan dari jual nasi karak itu justru membawa berkah bagi bapak ini.
Di kampugnya di Pasuruan, penjual karak ini hampir setiap hari dicibir. Tetangga dan warga menganggap jualan karak itu hanya pekerjaan rendahan. Namun, Ilyas ikhlas dan tekun jualan.
Baca juga: Akhir Tragis Warga Madiun yang Depresi karena Salah Pilih Jurusan Kuliah, Kini Berujung di Penjara
"Saya ini kalau di kampung dulunya diremehkan. Bisa dibilang saya termasuk golongan kelas bawah. Semua saya jalani penuh ikhlas dan hanya berharap barokah dari Allah," kata Ilyas.
Kehidupan Ilyas memang penuh perjuangan. Sejak usia 4 tahun dia sudah ditinggalkan orangtuanya. Ayahnya meninggal. Ilyas berjuang demi keluarga.
Ilyas melanjutkan, dia memulai usaha jual beli karak pada tahun 1995. Saat itu ketika mulai usaha jual beli karak, dia membeli karak masih seharga 500 rupiah per kilo.
"Lalu saya jual kembali seharga 1.000 rupiah per kilo. Saya biasa berkeliling naik sepeda onthel," kenang Ilyas penuh haru.
Menurutnya dari hasil jual beli karak itu keuntungan yang diperolehnya tidak terlalu banyak. Semua dijalani penuh ikhlas. Dia terus keliling. Pria yang tekun beribadah ini dikenal di kampungnya pandai berdakwah.
Dia juga piawai menyanyi. Menirukan lagu-lagu. Sambil jualan karak keliling, ada seorang pelanggan yang mengetahui kalau ilyas biisa ceramah, nyanyi juga bisa.
"Akhirnya sama dia, saya diundang ke acara tasyakurannya. Dari situ orang-orang tahu kalau saya bisa nada dan dakwah," terang pria bersuara merdu ini.
Alhamdulillah dari keahliannya bernada dan dakwah, Ilyas bisa memperoleh penghasilan tambahan. Rezeki tambahan itulah yang makin membuat penjual nasi karak itu makin giat menabung.
Ada sedikit uang dikumpulkan setelah untuk mencukupi kebutuhan keluarga. Menabung sejak bertahun-tahun pun hanya terkumpul Rp 5 juta. Target pada 2011 harus daftar haji.
Saat yang ditunggu tiba. Dia memberanikan diri untuk mendaftar haji. Tapi uang masih belum cukup karena untuk mendaftar haji atau setoran awal daftar haji Rp 25 juta.