Berita Sidoarjo

Jelang Hari Raya Idul Adha 2022, PMK pada Hewan Ternak di Sidoarjo Jadi Perhatian Serius

Penulis: M Taufik
Editor: Dwi Prastika
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Bupati Sidoarjo, Ahmad Muhdlor bersama Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa mengunjungi peternakan di Sidoarjo, Jumat (17/6/2022).

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, M Taufik

TRIBUNJATIM.COM, SIDOARJO - Jelang Hari Raya Idul Adha 2022, Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang menyerang hewan ternak di Sidoarjo menjadi perhatian serius pemerintah.

Untuk memastikan hewan ternak di Sidoarjo sehat dan mendapatkan vaksin PMK, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, dan Bupati Sidoarjo, Ahmad Muhdlor melakukan pengawasan langsung ke ternak sapi di Desa Tanjungsari dan Wonokarang, Kecamatan Taman, Sidoarjo, Jumat (17/6/2022).

Di peternakan milik H Kasikin dan Kusnadi itu, keduanya memantau kondisi sapi dan proses vaksinasi PMK yang digelar.

“Memang vaksin yang dikirim ke Jawa Timur masih sangat minim, yang ada baru seribu, sudah terpakai 200. Hari ini adalah botol ketiga yang kita gunakan, dan satu botol untuk 100 ekor sapi, harus habis, kalau tidak habis harus dibuang,” kata Khofifah Indar Parawansa.

Menurutnya, kebutuhan vaksin PMK ini memang mendesak, karena transmisi PMK terbilang cepat sekali. Diharapkan ada percepatan suplai vaksin dari pusat sambil menunggu proses produksi vaksin dari Pusvetma di Surabaya.

“Penanganan dan penanggulangan PMK ini butuh sinergitas semua kalangan. Seperti pada saat penanganan Covid-19,” lanjutnya.

Sementara menurut Bupati Sidoarjo, Ahmad Muhdlor, kekuatan volume hewan ternak sapi untuk persiapan kurban dari para peternak di Sidoarjo hanya sekitar 1.000 ekor lebih. Padahal kebutuhan hewan kurban di setiap Hari Raya Idul Adha sekitar 6.000 ekor sapi.

Kekurangan sekitar 5.000 ekor sapi itulah yang biasa menjadi magnet pedagang dari luar kota untuk berjualan hewan kurban di Sidoarjo.

“Ini yang kemudian diatur oleh Peraturan Gubernur Jawa Timur. Terkait masuknya sapi dari luar wilayah harus punya sertifikat. Kondisi darurat PMK, jual beli hewan kurban diatur dan difasilitasi, dan di bawah  pengawasan dari Dinas Pangan dan Pertanian Kabupaten Sidoarjo, serta dokter hewan dari Pusvetma Jawa Timur,” ungkapnya.

Menurut Gus Muhdlor, panggilan Ahmad Muhdlor, penjualan hewan kurban tahun ini tidak seperti tahun-tahun sebelumnya. Setiap kecamatan hanya ada satu tempat penjualan hewan kurban, untuk memudahkan pengawasannya.

Sementara terkait hasil pantauan hewan ternak yang dilakukan, kondisi hewan ternak sehat dan bisa digunakan untuk hewan kurban, asalkan telah memenuhi syarat sebagai hewan kurban. Kondisi kandang cukup terjaga kebersihannya, dan kesehatan hewan ternak juga terpantau baik.

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Kumpulan berita seputar Sidoarjo

Berita Terkini