TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Komisi C DPRD Surabaya akan terus memperjuangkan nasib sopir angkot atau lyn di Kota Pahlawan ini. Selain mendesak direkrut sebagai bagian dari pengembangan transportasi massal milk Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya, semua kebijakan juga harus berpihak pada sopir angkot ini.
"Mereka punya keluarga. Para sopir angkot harus diberdayakan agar tetap bekerja. Menjadi sopir Suroboyo Bus atau sopir angkutan feeder (pengumpan) yang segera diadakan," kata Ketua Komisi C Baktiono usai rapat bersama Dinas Perhubungan (Dishub) dan perwakilan sopir angkot, di Gedung DPRD Surabaya, Rabu (6/7/2022).
Tiga perwakilan sopir angkot Surabaya difasilitasi oleh Surabaya Corruption Watch (SCW). Para sopir lyn itu menyampaikan keluh kesah makin terpinggirkannya angkutan mereka. Tidak saja karena keberadaan Suroboyo Bus, tetapi juga karena makin maraknya angkutan online.
Mereka juga menagih janji Pemkot yang menjanjikan merekrut para sopir angkot menjadi sopir dan kru Suroboyo Bus. Bahkan saat ada rencana angkutan feeder, mereka juga dijanjikan akan direkrut. Feeder merupakan angkutan baru sebagai pengumpan dari kampung-kampung ke Suroboyo Bus.
Sudarto yang sudah puluhan tahun menjadi sopir angkot menginginkan agar rekrutmen melibatkan sopir secara langsung, melalui paguyuban sopir sehingga lebih fair dan tidak ada permainan. "Saya ingin tetap nyambut gawe," ucap Sudarto, sopir lyn E.
Baktiono menyadari bahwa era aplikasi dan digitaliasi saat ini telah menggerus angkutan tradisional macam angkot. Begitu juga pengembangan transportasi massal Suroboyo Bus dan Trans Semanggi Surabaya juga berdampak serius pada keberlangsungan angkot.
Baktiono menegaskan bahwa para sopir angkot menjadi bagian dari sistem transportasi massal. Mereka tidak bisa ditinggalkan begitu saja. Harus ada kebijakan agar mereka bisa direkrut menjadi sopir dan kru bus. Kriteria dan persyaratan diharapkan jangan memberatkan para sopir.
Semua persyaratan harus disampaikan terbuka. Syarat utama punya SIM B menjadi pertimbangan. Sementara usia yang menjadi pertimbangan juga menjadi perhatian. Baktiono tetap meminta sopir angkot juga memahami karena rekrutmen sesuai kebutuhan.
Operasikan 36 Angkutan Feeder
Kabid Angkutan Dishub Surabaya Sunoto yang hadir dalam rapat tersebut menyampaikan bahwa sejak beroperasinya Suroboyo Bus tahun 2018 selalu memperhatikan dampaknya terhadap nasib angkot. Setiap lyn yang dilalui jalur Suroboyo Bus akan diperhatikan. Sopir-sopir lyn ini secara bertahap akan direkrut sebagai sopir dan kru Suroboyo Bus dan angkutan feeder.
"Namun tidak bisa semua direkrut. Menyesuaikan kebutuhan. Kami juga selektif dengan semangat harus mengakomodasi kepentingan sopir lyn. Termasuk untuk sopir angkutan feeder," kata Sunoto.
Tahun ini, Surabaya akan melengkapi sistem transpotasi massal dengan 36 angkutan feeder atau angkutan pengumpan. Angkutan baru yang dioperasikan oleh Pemkot atau Dishub ini beroperasi bukan di jalur umum.
Setidaknya membutuhkan satu angkutan feeder dengan dua sopir. Sopirnya akan direkrut dari sopir lyn yang sudah ada. Paling cepat, tahun depan angkutan feeder di kampung-kampung itu akan beroperasi.
Sunoto masih akan menjajaki nantinya pola rekrutmen seperti apa. Termasuk apakah dimungkinkan direkrut juga selain sopir. Bisa mekanik atau tenaga lain untuk Suroboyo Bus dan angkutan feeder.
Sementera itu Anggota Komisi C Sukadar meragukan angkutan feeder bisa terealisasi tahun ini. "Saya sudah dengar rencana angkutan feeder itu sejak lama. Mudah-mudahan bisa terealiasi. Khusus rekrutmen sopir, libatkan organiasi sopir," pungkas Sukadar