Laporan Wartawan TribunJatim.com, Hanggara Syahputra
TRIBUNJATIM.COM, SAMPANG - Para petani garam di Kabupaten Sampang, Madura, terdampak dengan fenomena La Nina, yang diprediksi akan berlangsung hingga bulan Agustus 2022 mendatang.
Di tengah cuaca yang tidak menentu, petani garam selalu dikejar waktu saat memproduksi garam.
Sebab, lahan garam yang terlalu lama diguyur hujan akan dapat merusak kualitas garam.
Pemilik lahan garam asal Desa/Kecamatan Pengarengan, Kabupaten Sampang, Mohammad Aufa Marom mengatakan, biasanya petani garam membutuhkan waktu 10 hari untuk panen garam.
Akan tetapi, saat ini malah tiga hari sudah panen, karena petani takut garamnya terkena hujan.
"Jika terkena hujan, kualitas garam yang diproduksi oleh petani akan berkurang," ujarnya, Minggu (10/7/2022).
Kondisi tersebut mempengaruhi pendapatan petani, karena bisa berkurang.
Berbeda dengan para pedagang dan pemilik lahan garam, yang sudah memiliki stok garam untuk dijual ke pabrikan.
"Karena garam merupakan stok di musim sebelumnya, jadi kualitasnya masih bagus," pungkasnya.
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com
Kumpulan berita seputar Madura