Laporan Wartawan TribunJatim.com, Sofyan Arif Candra
TRIBUNJATIM.COM, PONOROGO - Kemeriahan pembukaan Grebeg Suro 2022 di Alun-alun Ponorogo disaksikan puluhan ribu pasang mata, Kamis (21/7/2022) malam.
Acara ini memang sudah banyak dirindukan warga.
Maklum, dua tahun terakhir pesta rakyat tersebut tidak diselenggarakan lantaran pandemi Covid-19 (virus Corona).
Sejumlah penampilan yang memukau disuguhkan dalam acara tersebut, mulai dari tarian reog dari berbagai daerah, sendra tari, hingga musik religi yang dibawakan oleh Mustafa Debu dengan iringan 10 penari sufi.
Mengangkat tema "Bergandeng Erat Bergerak Cepat Ponorogo Hebat," Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko mengatakan, konsep pagelaran Grebeg Suro 2022 adalah perpaduan antara tradisi budaya yang adiluhung dengan nuansa religius dunia pondok pesantren.
Baca juga: Bupati Kang Giri Ajak Milenial Sukseskan Grebeg Suro 2022 di Ponorogo Lewat Media Sosial
Hal tersebut merupakan cerminan bahwa Ponorogo lahir dari tradisi dan adat istiadat yang kental dengan budaya yang berdampingan dengan berdirinya pondok pesantren-pondok pesantren besar sebagai pusat peradaban ajaran Islam.
"Kami dikaruniai Allah SWT leluhur yang luar biasa, alam yang luar biasa, kami harus menerjemahkan ke dalam pembangunan ke depan sehingga perpaduan santri dan budaya kami racik menjadi orkestra peradaban yang mudah-mudahan menjadikan Ponorogo lebih Arif bijak dan bermartabat," kata Kang Giri, sapaan akrab Sugiri Sancoko, Kamis (21/7/2022) malam.
Pesta rakyat yang diselenggarakan mulai 21 Juli-11 Agustus 2022 ini, tak hanya menyajikan hiburan ataupun tontonan yang sudah dirindukan masyarakat, lebih dari itu, Kang Giri berharap Pagelaran Grebeg Suro bisa membangkitkan lagi para pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM)
Menurutnya, selama pandemi Covid-19 menyerang, pelaku UMKM menjadi salah satu sektor yang paling terdampak.
Untuk itulah, selama Grebeg Suro ini di Alun-alun Ponorogo, didirikan tenda-tenda yang diisi oleh UMKM dari Ponorogo sebagai ajang promosi dan lebih mendekatkan produk-produk asli Ponorogo ke masyarakat.
"Dalam Grebeg Suro ini mudah-mudahan bisa membawa berkah bisa membawa pertumbuhan ekonomi menjadi lebih baik lagi," terangnya.
Lebih lanjut orang nomor satu di Bumi Reog ini mengatakan, setidaknya akan ada 52 kegiatan selama Grebeg Suro.
Mulai dari kirab lintas sejarah dan jamasan pusaka, lomba karawitan, lomba pacuan kuda, lomba macapat, Larungan Telaga Ngebel, dan yang pasti adalah Festival Reog Mini dan Festival Reog Nasional.
"Jika masih banyak kekurangan mohon maaf sebesar-besarnya. Barangkali ada kekurangan kecil-kecil karena mepetnya waktu, tapi harapan kita adalah seni budaya maju dan kerukunan bisa semakin erat seperti tema yang kita usung," jelas Kang Giri. (ADV)
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com
Kumpulan berita seputar Ponorogo