Ajudan Jenderal Ferdy Tembak Brigadir J

Kejanggalan Fisik Jenazah Brigadir J, Autopsi Ulang Disaksikan 1 Orang Keluarga: Cek 2 Bagian Ini

Editor: Hefty Suud
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Foto Brigadir J setelah tewas pasca tragedi di rumah Kadiv Propam, Jumat (8/7/2022). Ada 7 kejanggalan yang paling disoroti Kontras terhadap tragedi maut polisi tembak polisi tersebut.

TRIBUNJATIM.COM - Kasus polisi tembak polisi yang merenggut nyawa Brigadir J hingga kini masih diselidiki. 

Bahkan jenazah Brigadir Yosua atau Brigadir J akan diautopsi ulang. 

Proses tersebut akan disaksikan oleh satu perwakilan keluarga. 

Kuasa Hukum Keluarga Brigadir J, Kamarudin Simanjuntak menginginkan petugas autopsi jenazah soroti dua bagian penting dalam fisik korban.

Kamarudin juga menguak fakta baru terkait kondisi fisik jenazah Brigadir J yang dinilainya janggal.

Hal itu dikatakan Kamarudin berdasarkan keterangan ibunya saat rapat bersama tim dokter forensik di Hotel BW Luxury, Selasa (26/7/2022) malam.

Dalam rapat itu diungkapkan Kamarudin terjadi dialog interaktif antara pihak keluarga Brigadir Yosua dengan dokter forensik yang cukup menarik.

Informasi lengkap dan menarik lainnya di GoogleNews TribunJatim.com

Namun yang cukup menarik dari dialog tersebut yaitu pernyataan ibu Brigadir J yang mengungkapkan bahwa dia lahir dalam kondisi sehat secara fisik.

Namun terdapat kejanggalan saat dimakamkan.

"Ibu almarhum mengatakan ketika anak saya dilahirkan dia fisiknya sempurna mulai dari ujung kepala sampai ujung kaki sempurna.

Tetapi ketika dia meninggal kakinya (Brigadir J) tidak lurus.

Jadi kaki kiri lurus, kaki kanan bengkok," ungkap pengacara.

Sehingga hal itu perlu perhatian, dan diminta untuk dilakukan pemeriksaan.

Selanjutnya berkaitan dengan 'alat kelamin' hingga ginjal.

Baca juga: Curhat Brigadir J soal Keluarga Irjen Sambo Terkuak, Tabiat Para Ajudan Sehari Sebelum: Tertawa Tawa

Baca juga: Pengancam Brigadir J sebelum Tewas Terungkap? 1 Foto Tunjuk Sosoknya, Pengacara: Naik Tangga Dibunuh

"Kemudian ikut diperiksa juga apakah, mohon maaf, alat kelaminya masih utuh atau tidak, atau masih ada atau tidak," ujarnya.

Selanjutnya, pemeriksaan yang diminta pihak keluarga yang perlu dilakukan yakni terkait keutuhan isi perut, luka luar dan dalam.

"Saya minta tadi supaya diperiksa ginjalnya untuk mengetahui kapan dia matinya, karena ada kecurigaan saya pada jam 16.15 di hari 8 Juli masih terbaca (pesan) WhatsApp di handphonenya.

Sehingga apakah ini almarhum yang membuka atau orang lain.

Karena handphonenya kan diduga telah diretas atau dikuasai si pembunuh," ujarnya.

Otopsi ulang atau ekshumasi jenazah Brigadir J hanya bisa disaksikan satu orang perwakilan keluarga.

Hal itu disampaikan Kamarudin Simanjuntak selaku Kuasa Hukum Keluarga Brigadir J usai rapat bersama tim dokter forensik, Selasa (26/7/2022) malam.

Baca juga: Pakar Soroti Senjata Bharada E, Bukti Keganjilan Lain Kasus Brigadir J, Istri Irjen Sambo Diperiksa

Potret Brigadir J yang tewas ditembak ajudan jenderal. Rumah keluarga pun malam-malam didatangi ratusan polisi seolah diserang. Padahal pihak keluarga masih trauma. (TribunnewsMaker)

Dalam rapat tersebut dikatakan Kamarudin terkait teknis pelaksanaan autopsi ulang dan penyampaian aspirasi dari pihak keluarga.

"Tentang apa yang harus dilakukan, kemudian menyepakati beberapa hal, apa yang boleh dan tidak boleh.

Kaitannya dengan kode etik kedokteran.

Semuanya sudah clear tadi, sudah kita jawab dengan baik.

Sehingga besok bisa berjalan dengan baik," katanya.

Terkait siapa saja yang boleh menyaksikan, Kamarudin menyebutkan hanya dapat dilihat oleh tim dokter.

Meskipun sebelumnya telah disetujui oleh Polri.

Baca juga: Ganjil Sikap Polisi ke Keluarga Brigadir J: Tak Boleh Buka Peti hingga Luka, Ada 7 Hal Janggal Lain

"Dokternya tidak setuju, walaupun sebelumnya dari Polri sudah menawarkan bahkan Polri menawarkan CCTV untuk keluarga. Tetapi mereka (tim dokter Forensik) beralasan kode etik, jadi tidak boleh," katanya.

Kuasa Hukum tersebut mengungkapkan bahwa dalam pertemuan dengan tim dokter Forensik disepakati beberapa hal.

Diantaranya terkait siapa saja yang menyaksikan, bahkan untuk pihak keluarga.

"Jadi kita sepakati kita undang satu kerabat atau keluarga yang berprofesi bidang medis.

Dialah yang masuk ke dalam untuk mencatat apa saja yang dilihat oleh matanya, didengar oleh telinganya atau yang dialami. Sudah kita berikan surat penugasan," ungkapnya.

Kamarudin menyebutkan bahwa sejumlah persiapan dilokasi sudah dilakukan dengan baik, mulai tukang gali kubur, ambulance.

Dia menyebutkan bahwa sebelumnya autopsi tersebut akan dilakukan identifikasi jenazah.

"Nanti identifikasi jenazah sebelum di autopsi, apakah itu jenazahnya (Brigadir J) atau bukan.

Kemudian jenazah dibawa ke RSUD Bahar untuk di autopsi," ungkapnya.

Dia juga menyebutkan bahwa nantinya akan dilakukan pengambilan sampel jika diperlukan pemeriksaan lebih lanjut di RSCM Jakarta.

Setelah di autopsi itu, jenazah Brigadir J akan dimakamkan kembali dengan pakaian lengkap.

Dokter yang melakukan otopsi tersebut dari RSPAD, Andalas, dan dokter dari Bali.

Artikel ini telah tayang di TribunNewsmaker.com

Berita tentang Brigadir J lainnya

Berita Terkini