Berita Persebaya Surabaya

Jadi Dosen Tamu, Aji Santoso Berbagi Ilmu Sepak Bola di UM Surabaya: Tekankan Perlunya Sport Science

Penulis: Sulvi Sofiana
Editor: Taufiqur Rohman
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

PELATIH BERI KULIAH - Pelatih Persebaya Aji Santoso memaparkan tentang profesi dan perkembangan sepak bola di Indonesia saat menjadi pembicara pembicara tunggal pada kuliah tamu di Universitas Muhammadiyah Surabaya, Selasa (9/8/2022). Pada kegiatan yang diikuti peserta Mahasiswa UM Surabaya dan umum ini juga dilakukan pemberian Beasiswa Pendidikan untuk Bonek Disaster Respon Team (BDRT) Greennord yang diserahkan langsung Rektor UM Surabaya Sukadiono.

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Kolaborasi institusi pendidikan dengan klub sepak bola menjadi salah satu strategi untuk menyiapkan klub yang baik.

Hal ini diungkapkan Pelatih Persebaya Surabaya, Aji Santoso dalam Kuliah Umum "Membaca Masa Depan Sepak Bola Indonesia" di depan mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surabaya, Selasa (9/8/2022).

"Sinergi dibutuhkan sebuah club bola dengan institusi pendidikan. Khusus nya di daerah, klub kebanggan daerah harus mendapat support."

"Universitas juga dapat masuk dalam program peningkatan performa (sport science) melalui program magang atau penelitian," urainya.

PELATIH BERI KULIAH - Pelatih Persebaya Aji Santoso memaparkan tentang profesi dan perkembangan sepak bola di Indonesia saat menjadi pembicara pembicara tunggal pada kuliah tamu di Universitas Muhammadiyah Surabaya, Selasa (9/8/2022). Pada kegiatan yang diikuti peserta Mahasiswa UM Surabaya dan umum ini juga dilakukan pemberian "Beasiswa Pendidikan" untuk Bonek Disaster Respon Team (BDRT) Greennord yang diserahkan langsung Rektor UM Surabaya Sukadiono. (Tribun Jatim Network/Habibur Rohman)

Selain itu, model pembinaan yang harusnya dilakukan untuk memajukan sepak bola Indonesia bisa dilakukan dengan beberapa cara.

Pertama, memperbanyak sarana latihan yang berkualitas, yang muda perlu fasilitas yang bagus

Kedua, memperbanyak mencetak pelatih karena pemain yang bagus muncul dari pelatih yang bagus.

"Ketiga, setiap klub memiliki pemain ku 12, 14,16,18,20 agar regenerasi tidak terputus."

"Dan terakhir memperbanyak kompetisi dan turnamen, karena para pemain ini membutuhkan jam terbang yang banyak," tegasnya.

Menurut Aji, yang diperlukan pemain muda Indonesia adalah diberi kesempatan untuk tetap menjaga bakat tersebut.

Mantan peraih medali emas Sea Games tahun 1991 itu mencontohkan ada anak Indonesia bernama Eriyanto yang menjadi pemain terbaik di AC Milan junior dan saat ini karirnya menghilang.

"Di AC Milan dia menjadi kapten dan pemain terbaik, tentu bukan bakat yang main-main. Namun ketika kembali ke Indonesia namanya menghilang."

"Nah, bakat-bakat seperti ini yang harus dijaga dengan memberikannya kesempatan," ujarnya

Aji mengaku senang dapat berbagi pengalaman dan kesuksesannya di sepak bola kepada mahasiswa UM Surabaya.

Pria asal Malang tersebut mengaku kaget dengan fanatiknya Rektor UM Surabaya, Sukadiono terhadap Persebaya.

Halaman
12

Berita Terkini