TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Kolaborasi institusi pendidikan dengan klub sepak bola menjadi salah satu strategi untuk menyiapkan klub yang baik.
Hal ini diungkapkan Pelatih Persebaya Surabaya, Aji Santoso dalam Kuliah Umum "Membaca Masa Depan Sepak Bola Indonesia" di depan mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surabaya, Selasa (9/8/2022).
"Sinergi dibutuhkan sebuah club bola dengan institusi pendidikan. Khusus nya di daerah, klub kebanggan daerah harus mendapat support."
"Universitas juga dapat masuk dalam program peningkatan performa (sport science) melalui program magang atau penelitian," urainya.
Selain itu, model pembinaan yang harusnya dilakukan untuk memajukan sepak bola Indonesia bisa dilakukan dengan beberapa cara.
Pertama, memperbanyak sarana latihan yang berkualitas, yang muda perlu fasilitas yang bagus
Kedua, memperbanyak mencetak pelatih karena pemain yang bagus muncul dari pelatih yang bagus.
"Ketiga, setiap klub memiliki pemain ku 12, 14,16,18,20 agar regenerasi tidak terputus."
"Dan terakhir memperbanyak kompetisi dan turnamen, karena para pemain ini membutuhkan jam terbang yang banyak," tegasnya.
Menurut Aji, yang diperlukan pemain muda Indonesia adalah diberi kesempatan untuk tetap menjaga bakat tersebut.
Mantan peraih medali emas Sea Games tahun 1991 itu mencontohkan ada anak Indonesia bernama Eriyanto yang menjadi pemain terbaik di AC Milan junior dan saat ini karirnya menghilang.
"Di AC Milan dia menjadi kapten dan pemain terbaik, tentu bukan bakat yang main-main. Namun ketika kembali ke Indonesia namanya menghilang."
"Nah, bakat-bakat seperti ini yang harus dijaga dengan memberikannya kesempatan," ujarnya
Aji mengaku senang dapat berbagi pengalaman dan kesuksesannya di sepak bola kepada mahasiswa UM Surabaya.
Pria asal Malang tersebut mengaku kaget dengan fanatiknya Rektor UM Surabaya, Sukadiono terhadap Persebaya.
"Saya sangat terkejut dengan pak Rektor yang tidak hanya Bonek (sebutan untuk pendukung Persebaya) tapi Super Bonek karena hafal semua pemain Persebaya saat dulu menjadi juara, atau pas saya jadi pemain dengan transfer termahal," katanya.
Mantan kapten Timnas Indonesia itu mengaku beberapa kali memberikan kuliah tamu, namun yang paling spesial adalah di UM Surabaya.
"Harapan saya kepada mahasiswa, jika mereka ingin sukses, tidak hanya di sepakbola, tapi di semua bidang, maka perlu disiplin dan kemauan kuat. Jika ingin dapat suatu yang lebih kita harus lebih dari yang lain," ujarnya.
Rektor UM Surabaya Sukadiono, mengungkapkan alasan mengundang Aji Santoso untuk memberikan kuliah tamu adalah karena ingin memberi wawasan kepada mahasiswa bahwa pada Sport Science cabang ilmunya sangat banyak.
"Misalnya mahasiswa prodi Psikologi ada Psikologi Olahraga, di Manajemen ada Sport Manajemen dan Kedokteran ada Sport Medicine. Saya kira menjadi wawasan tambahan. Apalagi di era Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) saat ini," tuturnya.
Ikuti berita seputar Persebaya