Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Willy Abraham
TRIBUNJATIM.COM, GRESIK - Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Kabupaten Gresik menggagas zonasi pertanian dan perkuat pengawasan pupuk. Demi meningkatkan ketahanan pangan di Kabupaten Gresik, Sabtu (20/8/2022).
Hal ini merupakan hasil rakercab HKTI Gresik di aula Pudak Galeri, Sabtu (20/8/2022). Ketua DPC HKTI Gresik, Musa mengatakan ada enam poin hasil rakercab.
HKTI akan membangun zona pertanian, zona peternakan melalui demplot dan akan bekerjasama dengan dinas pertanian dan CSR perusahaan. Kemudian HKTI harus membentuk timsus untuk program pelatihan dan penyuluhan ke desa-desa.
HKTI wajib bentuk koperasi Petani dalam rangka back up usaha-usaha pertanian. Memprogramkan pelatihan khusus untuk petani milenial.
HKTI merekomendasikan ada desain khusus infrastruktur pertanian sesuai hasil pemetaan dan zonasi.
"Rakercab juga merekomendasikan HKTI bentuk satgas pengawasan distribusi pupuk subsidi. Kedepan berkolaborasi dengan siapaun, agar sektor pertanian menjadi lebih baik. Hadir di tengah-tengah petani," kata Musa.
Baca juga: Dukung Program Ekonomi Mitra Deradikalisasi BNPT, HKTI Banyuwangi Siap Berkolaborasi
Sekretaris DPD HKTI Jawa Timur, Warsito berharap DPC HKTI Gresik menajdi pelopor bagi DPC lainnya. Setelah Rakercab langsung muncul program bisa langsung dijalankan.
Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani menambahkan, bersama-sama menjaga ketahanan pangan. Seperti daerah di Ujungpangkah sebagai penghasil ikan bandeng, kemudian sektor pertanian di Sidayu, Balongpanggan dan banyak lainnya.
Harus ditingkatkan, bahkan di tingkat desa sekalipun harus punya role mode ketahanan pangan.
"Data validkan, kerjasama atau kolaborasi saling dukung, terus koordinasi dalam ketahanan pangan," kata pria yang akrab disapa Gus Yani.
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com