Saat tengah berbaring, Putri menanyakan keberadaan pada ajudannya, Brigadir J, Bripka Ricky Rizal dan Bharada Richard Eliezer.
Ia kemudian memanggil satu per satu ajudan tersebut untuk masuk ke kamar.
Namun apa saja yang dibicarakan oleh Putri dengan para ajudannya tak ikut disampaikan dalam reka adegan.
"Kemudian ibu menanyakan di mana Yosua, dan Ricky, kemudian satu per satu dipanggil masuk ke kamar itu," ujar Pudji.
"Tentang pembicaraan apa yang disampaikan itu tidak diperankan hanya diperankan perilaku-perilaku saat itu saja."
Ketika adegan di Magelang, tidak ada indikasi perencanaan pembunuhan oleh Ferdy Sambo maupun Putri.
"Saat itu tidak diungkap berkaitan dengan rencana yang akan dibuat oleh FS tapi yang jelas perintah terakhir dari ibu PC kepada yang ada di situ diminta untuk besok pagi kembali ke Jakarta," tandasnya.
Baca juga: Makin Plot Twist, Ternyata Ferdy Sambo Ditipu? Pengakuan Bharada E Versi Deolipa: Kuat Sama Putri
Kini pertanyaan mendasar yang sedang ramai dibicarakan adalah mengapa Putri memanggil para ajudan untuk berada di kamarnya?
Pengacara Deolipa Yumara membeberkan kesaksian dari mantan kliennya, Bharada Richard Eliezer (Bharada E) terkait insiden di Magelang, Jawa Tengah.
Deolipa tak meyakini adanya aksi pelecehan oleh mendiang Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat (Brigadir J) pada atasannya, Putri Candrawathi.
Alih-alih, ia menuding Putri, suaminya Ferdy Sambo, dan tersangka lain yang adalah sopirnya, Kuat Maruf, telah berkomplot.
Insiden pelecehan di Magelang diduga menjadi motif pembunuhan Brigadir J yang diotaki Ferdy Sambo.
Dikatakan bahwa Brigadir J melakukan pelecehan pada Putri hingga membuat sang atasan murka.
Menirukan kesaksian Bharada E, Deolipa pun menuturkan kejadian pada Kamis (7/7/2022), di mana insiden itu diduga terjadi.
Ketika itu, Bharada E bersama rekan ajudan, Bripka Ricky Rizal (Bripka RR) mengantar makanan untuk anak Ferdy Sambo di sekolah taruna.
Baca juga: Pelukan Ferdy Sambo ke Putri Candrawathi saat Rekonstruksi, Istri Sambo Menangis? Ada 78 Adegan