Baca tanpa iklan
Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Danendra Kusuma
TRIBUNJATIM.COM, PROBOLINGGO - Setelah ditemukannya satu kasus konfirmasi cacar monyet di Jakarta beberapa waktu lalu, Pemkot Probolinggo mulai melakukan upaya pencegahan penularan cacar monyet.
Plt Kepala Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (Dinkes P2KB) Kota Probolinggo, dr Nurul Hasanah Hidayati mengatakan, upaya pencegahan tersebut dilakukan melalui sosialisasi.
Sosialisasi tak hanya dilaksanakan kepada masyarakat, melainkan juga para tenaga kesehatan (nakes).
"Sosialisasi tersebut terkait penyakit cacar monyet dan penanganannya," kata Ida, sapaan akrab dr Nurul Hasanah Hidayati, Selasa (30/8/2022).
Kendati hanya ditemukan di Jakarta, lanjut Ida, warga perlu meningkatkan kewaspadaan penularan cacar monyet.
Pihaknya akan melakukan identifikasi ada maupun tidaknya kasus yang diduga, terkonfirmasi dan kontak erat dengan kasus konfirmasi.
"Laporan yang bersumber dari masyarakat mengenai cacar monyet pun akan diidentifikasi," paparnya.
Ia menyebut, tidak semua pelaku perjalanan yang datang dari ibu kota ke Kota Probolinggo dilakukan pemeriksaan kesehatan.
Saat ini yang diperhatikan adalah kasus yang mempunyai riwayat perjalanan dari negara endemis, melalui penguatan pemeriksaan di pintu masuk negara.
"Untuk saat ini pemeriksaan PCR akan dikirim langsung ke Kemenkes Jakarta," sebutnya.
Ida menjelaskan, penularan cacar monyet bisa melalui kontak langsung dengan manusia atau hewan yang terinfeksi.
Begitu juga benda yang terkontaminasi virus tersebut melalui droplet, cairan tubuh dan kontak langsung melalui luka.
Sedangkan gejala cacar monyet antara lain adanya bintik-bintik akut (papula), demam tinggi lebih dari 38 derajat celsius, sakit kepala, pembesaran kelenjar getah bening, nyeri otot, kelemahan tubuh, dan hasil PCR positif.
"Di Kota Probolinggo belum ada kasus cacar monyet," pungkasnya.
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com
Kumpulan berita seputar Probolinggo