TRIBUNJATIM.COM - Hacker Bjorka sedang menjadi perbincangan dimanapun akibat aksinya yang curi perhatian.
Kini mulai terjawab sedikit demi sedikit alasan Bjorka bongkar rahasia pemerintah .
Ahli melihat adanya hal berbeda dari aksi yang dilakukan Bjorka itu.
Bukan sekedar mengambil data pemerintah untuk lakukan penjualan secara ilegal, tetapi ada niat tersembunyi Bjorka lain.
Misalnya yang sangat terlihat adalah maksud Bjorka beber detil cara meretas ke hadapan publik.
Baca juga: Sosok Bjorka Hacker yang Bocorkan Miliaran Data Registrasi SIM Card, Juga Data Puan & Erick Thohir
Bjorka adalah identitas seorang hacker yang beberapa hari belakangan ini meretas data-data rahasia milik pemerintah Indonesia.
Data yang diretas mulai dari dokumen surat menyurat Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) hingga data pribadi pejabat pemerintahan seperti Ketua DPR RI Puan Maharani.
Namun aksi Bjorka masih menimbulkan beragam pertanyaan.
Terutama persoalan benarkah hanya motif ekonomi saja yang mendasari aksi sang hacker.
Sebab diketahui, Bjorka menjadi viral setelah lakukan peretasan ini.
Dikutip Tribun Jatim dari YouTube tvonenews, ahli menduga ada motif lain selain ekonomi dalam aksi peretasan yang dilakukan oleh Bjorka.
Motif lain itu berkenaan dengan politik dan berbagai kecurigaan soal popularitas dan sensasi.
Dugaan ini disampaikan oleh pendiri Drone Emprit, Ismail Fahmi.
Baca juga: Sosok Hacker Bjorka yang Ledek Pemerintah, Singgung Erick Thohir dan Bahas Dalang Pembunuhan Munir
Fahmi menjelaskan, pada umumnya hacker melakukan peretasan untuk menjual data secara ilegal demi motif ekonomi.
Namun ia melihat perilaku Bjorka berbeda dari hacker biasanya.
"Tapi kok lama-lama aneh," ujar Fahmi.
"Dia membuat akun Twitter kemudian berinteraksi dengan netizen, kemudian spill, membuka data yang dia dapat."
Baca juga: Siapa Bjorka Sebenarnya? Mengaku Punya Teman Indonesia, Sindir Kominfo & Bobol Data Pemerintah
Fahmi menduga bukan hanya motif ekonomi yang mendorong Bjorka untuk melakukan peretasan.
"Saya lihat memang ada seperti motif politik, atau ada upaya tertentu untuk bikin heboh," kata Fahmi.
"Intinya sudah tidak lagi murni hacking, hacker yang mencari data kemudian mencari keuntungan secara ekonomi."
"Jadi ada semacam perlawanan yang dia lakukan terhadap pemerintah yang dia rasa pemerintah Indonesia ini banyak melakukan hal yang enggak benar menurut dia," ungkapnya.
Fahmi turut menyoroti bagaimana netizen oposisi pemerintah dan mereka yang netral kompak mendukung aksi Bjorka.
Dikutip dari Kompas.com, dokumen surat-menyurat Presiden Jokowi yang diklaim telah diretas oleh Bjorka disebut berjumlah 679.180 dokumen.
Dokumen-dokumen tersebut di antaranya adalah "Permohonan Dukungan Sarana dan Prasarana", "Surat Rahasia kepada Presiden dalam amplop tertutup" dan "Gladi Bersih dan Pelaksanaan Upacara Bendera pada Peringatan HUT ke-74 Proklamasi Kemerdekaan RI Tahun 2019".
Di sisi lain, Kepala Sekretariat Heru Budi Hartono menyatakan, tidak ada satu pun dokumen surat menyurat Presiden Jokowi yang diretas.
Saat ini sosok Bjorka tengah diburu oleh Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN).
"BSSN juga telah melakukan koordinasi dengan penegak hukum, antara lain dengan Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri untuk mengambil langkah-langkah penegakan hukum," kata Juru Bicara BSSN Ariandi Putra, Sabtu.
Pada akhir pekan lalu, Bjorka mengumbar data pribadi sejumlah pejabat yakni Ketua DPR Puan Maharani, Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate, serta Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika Semuel Abrijani Pangerapan.
Baca juga: VIRAL TERPOPULER: Putri Candrawathi Ikut Tembak Brigadir J? - Siapa Bjorka Sebenarnya
Sebenarnya Bjorka sudah lama mengisyaratkan identitasnya.
Banyak orang yang dibuat penasaran soal siapa sebenarnya sosok di balik Bjorka?
Nampaknya Bjorka bukan orang Indonesia yang mahir dengan segala teknologi.
Buktinya ia kerap bicara dengan bahasa Inggris.
Ta hanya itu, baru-baru ini Bjorka sedikit membocorkan siapa dirinya dan dari mana ia berasal.
Dalam salah satu cuitannya, Bjorka mengaku memiliki teman asal Indonesia.
Sang sahabat tersebut disebut Bjorka bukan WNI namun berasal dari Indonesia dan tinggal di Warsawa, Polandia.
"Saya hanya ingin menunjukkan betapa mudahnya bagi saya untuk masuk ke berbagai pintu karena kebijakan perlindungan data yang buruk.
Apalagi jika dikelola oleh pemerintah.
saya punya teman orang indonesia yang baik di Warsawa, dan dia bercerita banyak tentang betapa kacaunya indonesia.
Aku melakukan ini untuknya," ujar Bjorka dalam bahasa Inggris, dikutip pada Minggu (11/9/2022).
Hal ini lantas secara perlahan mengungkap kemungkinan identitas Bjorka yang punya motif tersembunyi di balik aksinya.
Dikabarkan sebelumnya, sebuah akun anonim dengan nama Bjorka terus melakukan aksinya dengan klaim membobol sejumlah data penting.
Seperti dokumen pembunuhan aktivis Munir, identitas pribadi Menkominfo Johnny G Plate, dokumen BIN - Presiden, hingga ancaman penyebaran data MyPertamina dan Supersemar.
Uniknya aksi dari Bjorka justru didukung sejumlah netizen Indonesia, meski tidak sedikit pula yang menentangnya.
Beberapa kalangan menganggap aksi Bjorka berlebihan.
Bahkan beberapa pihak mempertanyakan alasan Bjorka melakukan aksi pembobolan data pemerintah.
Dalam forum BreachForums, ada salah satu tulisannya terkait aksi 'pemberontakan' ini agar pemerintah Indonesia terus bekerja dan tidak libur di akhir pekan.
Sebelumnya Bjorka mengatakan, ia ingin pemerintah Indonesia menyadari kelemahan keamanan digital mereka sekaligus menyindir Kominfo.
Bjorka menjadi perbincangan lantaran selama tahun 2022 ini dirinya mengklaim telah berhasil meretas sejumlah data rahasia seperti data 1, 3 miliar SIM card penduduk Indonesia.
Sayangnya setelah hal itu terjadi, tanggapan dari Johnny Plate, Menkominfo sungguh membuat rakyat Indonesia kecewa.
Sang Menkominfo malah meminta masyarakat untuk menjaga NIK dan nomer handphone individu masing-masing.
Berita lainnya seputar Hacker Bjorka