Berita Bisnis

OneMed Lepas Saham ke Publik, Targetkan Dana IPO hingga Rp 1,2 Triliun

Penulis: Sri Handi Lestari
Editor: Sudarma Adi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Jajaran manajemen OneMed saat melakukan penawaran Umum perdana saham

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Sri Handi Lestari

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - PT Jayamas Medica Industri Tbk atau OneMed, produsen alat kesehatan akan melaksanakan Penawaran Umum Perdana Saham atau initial public offering (IPO), dengan melepas 15 persen saham baru ke publik dari modal ditempatkan dan disetor penuh Perseroan setelah Penawaran Umum Perdana Saham.

Jumlah itu mencapai 4.058.850.000 atau lebih dari 4 miliar lembar saham, dengan harga penawaran mulai Rp 204 sampai Rp 310 per lembar saham.

"Dengan hal tersebut, kami targetkan bisa mendapatkan dana IPO antara Rp 800 miliar hingga Rp 1,2 triliun," kata Louis Hartanto selaku Direktur Pemasaran Jayamas Medica Industri, saat menggelar penawaran awal (bookbuilding) saham perdana, Kamis (6/10/2022) di Surabaya.

Baca juga: GoTo Umumkan IPO di Bursa Efek Indonesia, Berharap Dapat Himpun Pendanaan Capai Rp 15,2 T

Dalam aksi korporasi itu, Jayamas Medica menunjuk CLSA Limited, CIMB Investment Bank Berhad, PT CLSA Sekuritas Indonesia, PT CIMB Niaga Sekuritas, dan PT Ciptadana Sekuritas Asia sebagai Joint Global Coordinators, Bookrunners dan Joint Lead Underwriters, serta AvantGarde Capital yang bertindak sebagai penasehat keuangan (financial advisor).

Usai mengantongi surat pernyataan praefektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 5 Oktober 2022, OneMed memulai rangkaian bookbuilding atau penawaran awal dari rangkaian penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO) yang dijadwalkan
pada 6 Oktober – 12 Oktober 2022.

Setelah penawaran awal, surat pernyataan efektif dari OJK diharapkan dapat diperoleh pada 21 Oktober 2022.

Selanjutnya, penawaran umum perdana saham diharapkan berlangsung pada 25 Oktober – 27 Oktober 2022 yang dilanjutkan penjatahan.

Baca juga: KLIN Moncer, Produsen Alat Kebersihan Ramah Lingkungan Asal Jawa Timur Mantap IPO

Adapun, distribusi saham diharapkan dapat dilakukan pada 28 Oktober 2022 dan dilanjutkan dengan pencatatan saham (listing) perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 31 Oktober 2022.

"Rencananya, kami akan menggunakan mayoritas dana yang diperoleh dari
penawaran umum perdana saham untuk ekspansi.

Secara terperinci, sekitar 72,19 persen dana hasil IPO akan digunakan untuk pengembangan usaha Perseroan meliputi capital expenditure (capex) atau belanja modal dan modal kerja, 22,87 persen akan diberikan kepada anak usaha PT Intisumber Hasil Sempurna Global dan 4,94 persen akan diberikan kepada anak usaha yaitu PT Inti Medicom Retailindo dalam bentuk setoran modal untuk capital expenditure (capex) atau belanja modal dan modal kerja untuk memperluas jaringan distribusi dan retail," jelas Leonard Hartanto sebagai Direktur Operasi OneMed.

Baca juga: Banyak Peminat, IPO Saham KKES Oversubscribed Lebih dari 30 Kali

Pihaknya optimis belanja kesehatan akan terus bertumbuh di Indonesia, terutama ditopang oleh kekuatan fundamental makroekonomi yang terus membaik dalam masa transisi menuju fase endemi Covid-19.

“Dengan belanja kesehatan yang relatif masih rendah dibandingkan dengan negara-negara tetangga di Asia Pasifik, maka potensi pertumbuhan alat-alat kesehatan dan suplai industri di Tanah Air masih tinggi,” tutur Leonard.

Berdasarkan proyeksi WHO, OECD, IMF dan Frost Sullivan, persentase belanja
kesehatan terhadap GDP Indonesia pada 2021 sebesar 3,2 persen atau masih di bawah Malaysia (4,3 persen), Vietnam (6,2 persen), China (5,1 persen), dan Jepang (12,3 persen).

OneMed memiliki rekam jejak kuat dalam mengembangkan industri alat kesehatan.

OneMed memiliki rapor pertumbuhan laba bersih 81,3 persen dari 2019 hingga 2021.

Saat ini, portofolio produk perseroan terdiri atas sekitar 3.200 SKU aktif yang terdiri atas 72 merek sendiri per 31 Maret 2022 dan merek pihak ketiga.

Leonardo menambahkan, sebagai manufaktur terintegrasi dan perusahaan distribusi, perseroan hadir di seluruh rantai nilai dan pasokan peralatan
medis.

"Sampai saat ini, OneMed memiliki 1 pusat distribusi nasional yang terletak di
Gresik Jawa Timur, 20 kantor cabang dan fasilitas logistik, dan 11 kantor penjualan yang sebagian besar tersebar di Pulau Jawa dan Sumatra," bebernya.

Onemed memiliki jangkauan jaringan distribusi yang luas membentang di 514 kota dan 34 provinsi di Indonesia hingga
31 Maret 2022.

“Ke depan, kami bermaksud untuk meningkatkan produksi dan perakitan baik yang sudah ada maupun yang produk baru dan upgrade manufaktur fasilitas,” lanjut Leonard.

OneMed didirikan oleh Jemmy Hartanto pada 2000 di Jawa Timur dan telah memiliki serangkaian catatan gemilang.

Pada 2021, OneMed mengakuisisi 51 persen saham perusahaan ritel daring dan luring, PT Inti Medicom Retailindo.

Masih periode yang sama, Perseroan mengakuisisi landbank di Mojoagung untuk Pabrik Mojoagung II dan
Wonosalam serta menyelesaikan akumulasi lahan untuk landbank Lamongan.

Memasuki 2022, OneMed memulai pembangunan Pabrik Mojoagung II dan meneken perjanjian pemanfaatan lahan untuk Pabrik Batang.

Total landbank yang dimiliki saat ini tercatat 16,4 hektar yang tersebar di sejumlah wilayah.

OneMed memiliki enam kategori bisnis untuk melayani berbagai kebutuhan layanan kesehatan Indonesia.

Sedangkan lini usaha tersebut yakni peralatan medis sekali pakai dan bahan habis pakai, antiseptik dan dialisis, diagnostik dan peralatan, alat bantu jalan dan perawatan rehabilitasi, bioteknologi dan laboratorium, serta perabotan rumah sakit.

Lini medical disposables & consumables merupakan kategori produk terbesar dengan kontribusi penjualan terbesar.

CAGR pertumbuhan pendapatan untuk lini usaha itu sebesar 114,5 persen pada rentang 2019—2021.

Terkini atau per 31 Maret 2022, realisasi pendapatan dari bisnis peralatan medis sekali pakai dan bahan habis pakai mencapai Rp 293 miliar.

Jayamas mampu mempertahankan pertumbuhan kinerja keuangan dalam 3 tahun terakhir.

Perseroan membukukan pendapatan Rp 2,22 triliun atau tumbuh 11,63 persen dibandingkan dengan periode sebelumnya pada 2020 sebesar Rp 1,99 triliun pada 2021.

Tahun sebelumnya, OneMed mencetak pertumbuhan gemilang 62,46 persen dibandingkan dengan pendapatan yang diraih pada 2019 sebesar Rp 1,22 triliun.

Geliat pertumbuhan kinerja juga tecermin dari perolehan laba bersih OneMed naik
tajam pada 2020 dengan tumbuh 203,90 persen menjadi Rp692,90 miliar, dari Rp 228 miliar pada 2019.

Selanjutnya pada 2021, laba perseroan sepanjang tahun tercatat Rp 570,40 miliar.

Berita Terkini