Berita Lamongan

Pasar Hewan di Lamongan Mulai Dibuka Kembali, Pedagang Sambut Gembira, SOP Ketat Diterapkan

Penulis: Hanif Manshuri
Editor: Dwi Prastika
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pasar Hewan Tikung Lamongan mulai dibuka Minggu (9/10/2022) setelah 5 bulan ditutup akibat wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Hanif Manshuri

TRIBUNJATIM.COM, LAMONGAN - Pasar Hewan di Kecamatan Tikung, Kabupaten Lamongan, kembali dibuka, setelah ditutup selama 5 bulan akibat wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang menyerang hewan ternak.

Pembukaan pasar hewan tersebut dilakukan oleh Plt Asisten Bidang Ekonomi dan Pembangunan, Ummuronah, dan Direktur Perumda Pasar Lamongan, Hartono, Minggu (9/10/2022) pagi.

Ummuronah mengatakan, pembukaan pasar hewan di Lamongan ini untuk kembali menggairahkan perekonomian warga, khususnya pedagang hewan. 

Diakui, terhitung 5 bulan atau selama ditutup, perekonomian mereka terganggu. Sebab tak ada aktivitas yang bisa dilakukan oleh peternak dan para pedagang yang biasa menjalani pekerjaannya di pasar hewan.

"Sebagaimana yang kita saksikan bersama, jadi hari ini kita buka kembali pasar hewan di Kecamatan Tikung l, Lamongan, semoga hal ini dapat membangkitkan perekonomian masyarakat," ungkapnya.

Meski pasar hewan sudah dibuka, namun PD Pasar Lamongan tetap memberlakukan SOP yang ketat. Di antaranya, hewan yang dibawa oleh para pedagang harus benar-benar sehat, dan itu harus dibuktikan dengan surat keterangan dari Dinas Kesehatan Hewan. 

"Jika nantinya terdapat hewan yang sakit atau terpapar PMK, maka petugas akan melakukan karantina hewan tersebut secara mandiri," katanya.

Jadi hewan yang dibawa ke pasar hewan untuk diperjualbelikan harus sudah dalam keadaan sehat.

Ditambahkan, petugas kesehatan hewan Pemkab Lamongan juga telah melakukan upaya pencegahan penularan PMK, dengan cara melakukan penyemprotan disinfektan dan pemberian vaksin bagi sapi.

Sapi yang sehat dan sudah divaksin akan terpantau kemanapun dijual. Sebab ada tanda barcode yang dipasang oleh petugas.

Sementara data dari Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Lamongan menunjukkan, total ada 3.782 sapi yang tertular atau 75 persen dari 117 ribu populasi sapi di Lamongan. Dari jumlah itu 2.550 sudah dinyatakan sembuh.

Baca juga: Pasar Hewan Tulungagung Dibuka Kembali, Harga Sapi Sudah Alami Kenaikan hingga Rp 2 Juta

"Pemberian vaksin bagi hewan ada dan setiap sapi yang sudah divaksin ada tandanya, itu sudah bisa dibawa kemana-mana karena dinyatakan aman," katanya.

Sementara itu, Hartono mengungkapkan, pasar hewan yang dibuka tidak hanya Pasar Hewan Tikung yang buka setiap Minggu, namun Pasar Hewan Babat juga dibuka.

"Pasar Hewan Babat dibuka setiap hari Selasa. Dan jumlah sapi yang masuk ke Pasar Hewan Babat lebih banyak dibanding Pasar Hewan Tikung," ungkapnya.

Di Pasar Hewan Lamongan, jumlah pedagang sebanyak 36 orang dengan jumlah populasi setiap pasaran sebanyak 110 ekor sapi. 

Sementara di Pasar Hewan Babat, jumlah pedagang (bakul) mencapai sebanyak 75 orang dengan jumlah sapi sebanyak 160 ekor setiap pasaran.

Dia mengimbau, peternak, pedagang atau siapapun yang terlibat aktivitas di Pasar Hewan Lamongan untuk tetap mematuhi protokol kesehatan dan SOP yang ditentukan oleh PD Pasar, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan.

"Kalau semua patuh, maka operasional pasar hewan akan berjalan lancar dan berkelanjutan," pungkas Hartono.

Satu di antara pedagang sapi, Martimbo (60) menyambut gembira kebijakan Pemkab Lamongan membuka kembali pasar hewan.

"Alhamdulillah, kami bisa  bekerja kembali," ungkap Martimbo.

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Kumpulan berita seputar Lamongan

Berita Terkini