Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Moch. Sugiyono
TRIBUNJATIM.COM, GRESIK – Penyakit mulut dan kuku (PMK), sudah mulai menurun, para pedagang hewan ternak di Pasar Hewan Surojenggolo, Desa Kedungpring Kecamatan Balongpanggang, Gresik meminta pasar hewan bisa dibuka kembali.
Salah satu pedagang hewan ternak yaitu Jono, asal Kecamatan Kedamean, Gresik mengatakan, sebaiknya pasar hewan di Balongpanggang, Gresik ini dibuka kembali.
Alasannya karena mempertimbangkan kasus PMK yang sudah menurun serta Pasar Hewan Tikung, Kabuten Lamongan sudah dibuka.
Lebih lanjut Jono menambahkan, semenjak kasus covid-19, para pedagang hewan ternak sudah rugi, karena harga ternak turun.
Kemudian, pedagang hewan ternak kembali merugi imbas wabah PMK, sebab banyak hewan sapi yang mati akibat terpapar virus.
“Para pedagang di wilayah Balongpanggang, Gresik minta dengan sangat, agar pasar hewan segera dibuka lagi,” kata Jono.
Menurut Jono, dengan dibukanya pasar hewan, diharapkan bisa membantu pemerintah dalam percepatan pemulihan ekonomi nasional, sebab banyak penjualan dan pembelian hewan ternak di masyarakat.
“Keberadaan pasar hewan cukup vital bagi perputaran ekonomi masyarakat, terutama bagi peternakan hewan seperti sapi dan kambing, sebab bagi saya ini adalah mata pencaharian saya,” katanya.
Sementara Kepala Pusat Kesehatan Hewan (Puskeswan) Kecamatan Balongpanggang Drh. Apriliwiyani Niken Hastuti mengatakan, usulan membuka kembali pasar hewan sudah disampaikan ke Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Gresik.
“Usulan pembuakaan pasar hewan ternak sudah saya sampaikan ke Dinas. Menunggu hasil rapat,” kata drh. Apriliwiyani Niken Hastuti yang akrab disapa drh. Niken.
Lebih lanjut drh. Niken menambahkan, kasus virus PMK sudah mulai melandai, di mana untuk bulan Oktober masih dua ekor dan belum ada tambahan lagi. Dan tingkat kesembuhan sudah 80 persen.
Upaya yang dilakukan Pemkab Gresik yaitu mempercepat vaksinasi hewan. Di tahap tiga ditarget sekitar 18, 750 dosis. Dan capaian vaksinasi hampir 12.900 dosis.
“Dari kegiatan vaksinasi hewan ternak sapi. Total dari awal ada sekitar 5.660 ekor, dengan tingkat kesembuhan sudah hampir 80 persen,” imbuhnya.
Terpisah Camat Balongpanggang M. Amri mengatakan, pasar hewan ternak di Desa Kedungpring biasa untuk transaksi jual beli hewan, khususnya hewan kambing dan sapi.
“Setiap hari Selasa biasa menjadi kegiatan rutinitas dalam tiap pekan. Jadi, para pedagang dan pembeli bisa melakukan transaksi jual beli hewan sapi dan kambing,” kata Amri.
Diketahui, pasar hewan ternak di Balongpanggang tutup selama lima bulanan. Padahal, hewan yang dijual di pasar hewan dipastikan sehat.
“Puskeswan selalu tetap kontrol hewan ternak. Muspika tidak ingin menutup mata pencarian pedagang di pasar hewan,” katanya.