Meski begitu, hidup Bagus juga masih bergantung pada sang ibunda, Nunung.
"Baru Bagus (yang selesai sekolahnya). Bagus aja juga belum mapan hidupnya."
"Punya anak tiga masih sama mamanya, sekarang aku mikir..." tutur Nunung menangis.
"Anak-anakku masih membutuhkan saya."
"Apalagi sekarang cucu-cucu saya yang dia tahu uminya minta ini," lanjut Nunung.
Bahkan saat dia menjalani rehabilitasi selama sembilan bulan, uang tabungannya terkuras habis untuk membiayai seluruh kebutuhan anggota keluarga.
"Aku tulang punggung keluarga, selama sembilan bulan aku direhab, aku sama sekali enggak ada pemasukan," kata Nunung.
"Padahal aku harus menghidupi hampir 50 keluarga, sampai tabungan aja habis, belum bayar rehabnya sendiri."
"Habis memang, habis," keluh Nunung.
Hal itu pun juga dibenarkan oleh Bagus sang anak laki-laki.
Yakni selama ibunya sembilan bulan menjalani rehabilitasi, dia yang harus mengurus semua keperluan keluarga.
Sehingga dia tahu berapa banyak orang yang menjadi tanggung jawab ibunya.
"Waktu mama masuk ke dalam (rehabilitasi) aku yang di luar, aku yang dipasrahin saat itu."
"Aku tahu, nominalnya itu gede-gede," jelas Bagus.
Meskipun kini belum terwujud bisa pensiun, Nunung masih punya harapan.