Berita Nganjuk

Mobile VCT HIV/AIDS Sasar Rutan Kelas IIB Nganjuk, Hasilnya Satu Warga Binaan Reaktif

Penulis: Achmad Amru Muiz
Editor: Dwi Prastika
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi - Puskesmas Nganjuk Dinas Kesehatan, bersama Komisi Penanggulangan AIDS Daerah (KPAD) Kabupaten Nganjuk melaksanakan Mobile Voluntary Counseling and Testing (VCT) terhadap 68 penghuni Rutan Kelas IIB Nganjuk.

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Achmad Amru Muiz

TRIBUNJATIM.COM, NGANJUK - Rutan Kelas IIB Nganjuk melakukan pencegahan penyebaran penyakit HIV/AIDS.

Puskesmas Nganjuk Dinas Kesehatan, bersama Komisi Penanggulangan AIDS Daerah (KPAD) Kabupaten Nganjuk melaksanakan Mobile Voluntary Counseling and Testing (VCT) terhadap 68 penghuni Rutan Kelas IIB Nganjuk.

Petugas Kesehatan Puskesmas Nganjuk Dinkes Kabupaten Nganjuk, dr Cendana mengatakan, kegiatan tersebut dalam rangka pemberian pelayanan kesehatan yang memadai untuk warga binaan Rutan Nganjuk.

Di samping itu, kegiatan tersebut dilaksanakan juga dalam rangka koordinasi mengenai penanggulangan penyebaran HIV di lingkungan Rutan Nganjuk.

Kegiatan Mobile VCT HIV/AIDS, menurut Cendana, bertujuan untuk melakukan deteksi dini HIV dan membantu seseorang mendapatkan pengobatan lebih cepat, sehingga infeksi HIV tidak berkembang menjadi AIDS. Apalagi mengingat banyak warga binaan yang pernah hidup merantau di luar daerah.

Kegiatan Mobile VCT diawali dengan sosialisasi tentang bahaya, cara pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS. Selanjutnya disampaikan tentang bahaya penyalahgunaan narkoba dan dampaknya.

Untuk kegiatan Mobile VCT HIV di Rutan Nganjuk, tambah Cendana, dari target yang terdata sebenarnya mencapai 100 orang warga binaan. Namun yang mengikuti kegiatan Mobile VCT sebanyak 68 orang yang diperiksa petugas Kesehatan. Dan pemeriksaan juga dilakukan untuk screening penyakit Tuberculosis (TBC)

Dari hasil pemeriksaan oleh tim VCT Mobile Puskesmas Nganjuk terhadap penghuni rutan, terdapat satu orang warga binaan yang positif HIV (reaktif). Dan temuan kasus tersebut langsung dilakukan proses tindak lanjut Dinkes bersama KPAD Nganjuk.

"Karena setiap temuan kasus baru HIV harus bisa mendapatkan akses layanan kesehatan, maka selanjutnya temuan tersebut langsung ditangani oleh pengelola program HIV Puskesmas Nganjuk untuk mendapatkan ART (Antiretroviral Therapy). Kami selalu berharap warga selalu mewaspadai penyakit HIV/AIDS," tutur Cendana.

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Kumpulan berita seputar Nganjuk

Berita Terkini