Baca tanpa iklan
Dirinya pernah mencoba untuk menjalani hidupnya sesuai dengan kodratnya.
Akan tetapi Lucinta Luna justru merasa tak nyaman, bahkan tertekan dan tak bebas karena tidak menjadi dirinya sendiri.
Seiring berjalannya waktu, Lucinta Luna pun mulai menjalani hidup sesuai dengan keinginannya dan ia mendapat kenyamanan.
Meski melawan kodrat, Lucinta Luna merasa bahwa kini ia telah menjadi diri sendiri dan bersyukur karena hal tersebut.
Meski banyak hujatan yang ia terima, Lucinta Luna mencoba untuk tak memusingkan seluruh tudingan jahat.
Sedangkan untuk membalas rasa bersalahnya, Lucinta Luna melakukan kebaikan seperti rajin beramal ke sesama.
Kepada Luna Maya, Lucinta Luna pun membahas masa lalunya yang pernah jadi pekerja seks komersial (PSK) di Singapura.
Tanpa sungkan dan malu, Lucinta Luna secara detail memberitahu bagaimana cara dia menjajakan diri di luar negeri.
Pelantun lagu 'Jom Jom Manjalita' itu pun menuturkan cara tersebut sangat jauh berbeda dengan yang ada di Indonesia.
"Jadi kayak ada website yang kita bayar sebulan dan kita posting saja foto-foto seksi kita," beber Lucinta Luna.
"Terus nanti kita tampilkan saja di layanan website paling pertama," lanjutnya.
Baca juga: Padahal Sudah Oplas 8 Kali, Lucinta Luna Tetap Gagal Pikat Pria Tampan, Ternyata Gegara 1 Kesalahan
Diakui Lucinta Luna, dirinya sadar bahwa pekerjaan dan jalan hidup yang ia pilih di masa lalu itu sangat salah karena bertentangan dengan norma dan agama.
Tetapi tak dapat dipungkiri Lucinta Luna, bahwa jalan hidupnya di masa lalu tersebutlah yang mengantarnya ke titik hidupnya sekarang.
Ia dulunya harus bersusah payah bertahan hidup lantaran sang ayah meninggal dunia.
Selain itu juga tinggal di gang sempit bersama ibu dan saudaranya, tetapi kini sudah hidup dengan kemewahan.
"Aku mah dulu pernah merasakan seperti itu kak. Makanya, untuk menjadi seperti sekarang itu ya alhamdulillah sih."
"Sebetulnya happy, meskipun dosa ya," lanjut Lucinta Luna.
"Tapi, aku happy karena perjuangan aku dari nol banget yang enggak punya uang," imbuhnya.