Sementara itu, Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Indrawienny Panjiyoga mengatakan bahwa sisa uang yang didapat pelaku hendak digunakan untuk menyewa jasa pembunuh bayaran.
Berdasarkan hasil pemeriksaan, Rudolf Tobing sempat mencari jasa pembunuh bayar untuk menghabisi nyawa target korban berinisial H.
"Dari uang Rp 30 juta dari korban, Rp 4 juta itu dicoba dimasukan ke Binomo dia mau trading, tapi keburu tertangkap oleh kita," kata Panjiyoga.
Untuk sisanya kalau dari penyampaian pelaku rencananya uang itu mencari pembunuh bayaran," sambungnya, dikutip TribunJatim.com dari Kompas.com.
Baca juga: Isi Surat Terakhir Icha Sebelum Tewas Dibunuh Rudolf Tobing, Rekan Beber Watak Pelaku
Baca juga: Jadi Incaran Rudolf Tobing, Sosok H Lolos dari Maut karena Susah Dihubungi, ARY Jadi Target
Hengki Haryadi berujar, target utama dari pembunuhan Rudolf sebetulnya bukan Ade Yunia, melainkan H.
"Calon target H itu dulunya rekan pelaku, tapi berselisih hingga bermusuhan," ujar Hengki.
Pelaku dan H mulanya hanya berselisih biasa. Namun, kekesalan pelaku memuncak dan cemburu setelah melihat pertemanan Ade Yunia dan H semakin dekat.
Hengki mengatakan, pelaku melihat kedekatan H dan Ade Yunia di salah satu foto yang diunggah di salah satu akun Instagram mereka.
"Foto di media sosial bahwa calon korban atas nama H, I (Icha), dan S bersama saat merayakan Natal. Pelaku sakit hati lagi dan berniat untuk menghabisi ketiganya," kata Hengki.
Baca juga: Arti Senyum Pria Bawa Mayat Pakai Troli, Rudolf Tobing Psikopat? Ini Arti Kata & Ciri-ciri Psikopat
Pertanyaan Terakhir Rudolf Sebelum Eksekusi Korban
Sebelum membunuh AYR, percakapan Rudolf kepada korban terungkap .
Pertanyaan terakhir tersangka pembunuhan berencana Rudolf Tobing (36) kepada korbannya AYR (36) diungkap polisi.
Pertanyaan itu dilontarkan Rudolf untuk menjawab rasa kecemburuannya terhadap target utama pembunuhan H.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi menjelaskan bahwa Rudolf mulanya mengajak Ade Yunia membuat konten prank dan mengikatnya.
Setelah itu, Rudolf mengakui bahwa dirinya tak bermaksud membuat konten prank ataupun podcast seperti yang dia bicarakan sebelumnya.