TRIBUNJATIM.COM, GRESIK- Capaian prestasi moncer ditorehkan Kantor Pelayanan dan Pengawasan Bea Cukai Gresik dalam kurun waktu tiga tahun terakhir.
Bahkan, instansi tersebut banyak mendapatkan prestasi baik tingkat lokal hingga nasional.
Hal itu tentu tidak lepas dari kompetensi, kepiawaian dan pengalaman Kepala Bea Cukai Gresik, Bier Budy Kismulyanto dalam menggerakkan seluruh komponen yang ada di Bea Cukai Gresik.
Bahkan berkat tangan dingin Pak Bier (sapaan akrabnya) mengantarkan Bea Cukai Gresik menjadi satu-satunya Satuan Kerja (Satker) dibawah Kementrian Keuangan diundang langsung oleh Kementrian Pemberdayaan Aparatur Sipil Negara Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB) untuk menerima pengharahaan Zona Integritas Wilayah Birokrasi Bersih (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih Melayani (WBBM).
Dalam momen Ngobrol Pintar Bareng Bea Cukai Gresik ( Ngopi Becik) di Resto Mustikarasa Petrokimia, Kepala Bea Cukai Gresik, Bier Budy mengatakan kinerja instansi yang dia pimpin selama 3,5 tahun terakhir mendapatkan capaian yang positif. Hal itu dapat diukur dari angka kepuasan atau survei yang dilakukan oleh Inspektorat Jenderal Keuangan Direktorat Bea dan Cukai Pusat.
"Saya ucapkan terimakasih kepada para stakeholder, pengguna jasa maupun pemerintah daerah karena selama bertugas di Gresik sejak 2019 hingga 2022 kami selalu menerima angka Survei Kepuasan Pengguna Jasa (SKPJ) diatas target yang ditetapkan oleh Kementrian Keuangan," kata Bier Budy.
Baca juga: Dilepas Bea Cukai, UMKM Asal Gresik Ekspor 60 Ton Rumput Laut ke China dan Jepang
Sebagai contoh, pada tahun 2022 Bea Cukai Gresik meraih SKPJ hingga 4,75 padahal target yang ditetapkan oleh Kementrian hanya 4,3. Hal ini menunjukkan jika para pengguna jasa di Gresik selama ini merasa sangat puas dengan pelayanan yang dilakukan Bea Cukai Gresik.
"Meskipun setelah ini akan pindah ke kantor baru namun saya sudah titip kepada teman-teman untuk terus melakukan perbaikan dan evaluasi kinerja. Yang selalu saya tekankan bahwa kritik dan masukan dari para mitra merupakan penyemangat dan motivasi bagi kita agar bisa mempertahankan apa yang sudah kita raih selama ini," tegasnya.
Disamping itu, selama kurun waktu tiga tahun terakhir berkat kolaborasi dan komunikasi yang intens Bea Cukai Gresik berhasil mengantarkan 21 pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Gresik melakukan ekspor secara mandiri melalui program Klinik Eskpor yang diluncurkan Januari 2021. Selain itu melalui program asistensi dan fasilitasi terhadap para pelaku usaha, Bea Cukai Gresik juga berhasil mengantarkan Desa Wedani Kecamatan Cerme sebagai kampung Devisa nasional dan mendapatkan suntikan modal dari Lembaga OPembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI).
"Pada tahun 2021 kami berhasil mengantarkan 16 UMKM di Gresik melakukan ekspor mandiri namun saat itu belum ada devisa yang dihasilkan. Namun pada 2022 kami berhasil mengantarkan 5 UMKM melakukan ekspor mandiri dengan kontribusi devisa hingga 200 ribu dollar AS," tuturnya.
Diujung sambutannya, Bier Budy berharap pengalaman dan kesuksesan yang telah dia capai di Gresik bisa diadopsi di kantor baru Bea Cukai Tipe A Semarang.
"Meskipun kondisi geopolitiknya berbeda namun saya optimis kesuksesan di Gresik bisa terulang di kantor Semarang," pungkasnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Perindustrian, Sunik menyebut jika kesuksesan Bea Cukai Gresik dalam mengantarkan para pelaku UMKM menembus pasar ekspor ikut melambungkan nama Pemerintah Kabupaten Gresik.
"Pertama kali kami bekerjasama dengan Bea Cukai Gresik awalnya kami kira hanya sosialisasi program namun ternyata salah sebab saat itu kami dan juga para pelaku UMKM dibimbing mengisi modul hingga bisa ekspor. Ini yang membuat kami antusias dan semangat dalam mengikuti kegiatan klinik ekspor bea Cukai Gresik," ujarnya.
Menurut Sunik, kebersamaan Diskoperindag Gresik dan Bea Cukai Gresik tidak hanya pada momen atau saat ada agenda tertentu. Lebih dari itu komunikasi yang dilakukan Bea Cukai Gresik dengan Pemkab berlangsung selama 24 jam penuh dalam melayani UMKM.