TRIBUNJATIM.COM - Putri Candrawathi akhirnya terbukti tak mengalami pelecehan seksual dari Nopriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J?
Ferdy Sambo terakhir kali masih ngotot jika Putri Candrawathi sang istri alami pelecehan seksual dari Brigadir J.
Mengutip Kompas.com, Ferdy Sambo mengaku membunuh karena Brigadir J melecehkan Putri Candrawathi.
Hingga akhirnya keterangan dari terdakwa lain dirasa pengacara Brigadir J bisa membantah semuanya.
Ya, pernyataan tersebut terungkap dari Bripka RR yang disebut bisa mematahkan semuanya.
Baca juga: Penampakan Saksi Bisu Momen Brigadir J Diduga Lecehkan Putri C, Ferdy Sambo Ngotot: Kita Buktikan
Dikutip dari TribunWow.com, pengacara keluarga korban mengaku berterima kasih pada terdakwa Ricky Rizal alias Bripka RR.
Pengakuan Bripka RR dinilai telah mematahkan adanya dugaan pelecehan dari Brigadir J pada atasannya, Putri Candrawathi.
Masih ada hal yang mengganjal dari pengakuan Bripka RR, yakni terkait kronologi pembunuhan oleh Ferdy Sambo.
Sebagaimana diketahui, Bripka RR mengaku sempat diminta Putri Candrawathi memanggil Brigadir J.
Tepatnya saat mereka berada di rumah Magelang, Jawa Tengah.
Ketika itu, ia menunggui Putri Candrawathi dan Brigadir J yang sedang berbicara berdua di kamar sekitar 15 menit.
Dari sinilah pengacara Brigadir J merasakan kejanggalan yang bisa mematahkan dugaan pelecehan seksual.
Baca juga: Cerita Febri Diansyah Bela Putri C Pasca Ditolak Hotman, Bayaran hingga Kaget Lihat Rumah Magelang
"Dalam hal ini saya sebenarnya mau berterima kasih," ungkap pengacara keluarga Brigadir J, Martin Simanjuntak.
"Karena salah satu keterangan saksi di Magelang yang menyatakan ada pertemuan 15 menit di ruangan."
"Yang menggugurkan dalil kekerasan seksual," imbuhnya, dikutip dari tayangan di kanal YouTube Indonesia Lawyers Club, Minggu (6/11/2022).
"Karena tidak ada korban kekerasan seksual yang mau bertemu dengan pelakunya."
Dalam penuturannya, Ricky Rizal menerangkan kronologi kejadian.
Yakni selama ia berada di Magelang mendampingi Putri Candrawathi dari Selasa (5/7/2022) hingga berangkat ke Jakarta pada Jumat (8/7/2022).
Selama berada bersama Putri Candrawathi, Bripka RR menegaskan tidak ada indikasi pelecehan seksual.
Bahkan pada hari di mana pihak Putri bersikeras dilecehkan.
"Saya ingat saat itu Ricky datang tanggal 5 (Juli), itu mereka kan pergi ke Jogja, ke mal."
"Dan pada saat itu tidak tahu ada kekerasan seksual," kata Martin Simanjuntak.
"Lalu di tanggal 6 atau 7 pagi ada perayaan ulang tahun perkawinan."
"Dan pada saat sampai di situ Ricky juga mengatakan tidak ada kekerasan seksual."
Meski berterima kasih, namun masih ada satu hal yang mengganjal di benak Martin Simanjuntak.
Yakini ketika Bripka RR membantah telah melihat Ferdy Sambo menembak.
Padahal terdakwa eksekutor Richard Eliezer alias Bharada E mengatakan, rekan seniornya tersebut juga berada di TKP.
"Tapi ada satu keterangan dari Ricky yang sampai saat ini masih jadi tanda tanya besar," ucap Martin Simanjuntak.
"Mengenai Ricky tidak melihat Ferdy Sambo menembak."
"Padahal Richard Eliezer mengatakan dengan jelas, ada Ricky di situ, Ricky pasti melihat."
Martin Simanjuntak menduga, Bripka RR sengaja menyembunyikan fakta tersebut lantaran merasa tak enak hati atau terintimidasi oleh Ferdy Sambo.
"Mungkin dia tidak kuat mental mengkhianati atasannya dengan mengatakan kesaksian yang benar," ujar Martin Simanjuntak.
"Oleh karena itu, saya berharap nantinya pada saat pemeriksaan terdakwa, pada saat Ricky diperiksa, katakanlah yang sebenarnya," sarannya.
Kepada pengacara Bripka RR, Erman Umar, Martin Simanjuntak berjanji akan menjembatani perdamaian dengan keluarga Brigadir J.
Sehingga hukuman bagi Bripka RR bisa lebih diringankan dengan adanya pengampunan dari pihak Brigadir J.
"Kalau nanti Ricky mengatakan yang sebenar-benarnya, saya janji saya akan wakili Abang dan Ricky untuk mengatakan ke keluarga."
"'Ayo kita ringanin anak ini', demikian," pungkasnya.
Baca juga: Keluarga Brigadir J Yakin Ferdy Sambo & Putri Masih Diperlakukan Beda, Kamaruddin Sudah Lama Curiga?
Sementara itu Ferdy Sambo tetap ngotot alasannya membunuh Brigadir J karena Putri Candrawathi dilecehkan.
Setelah selesai meminta maaf ke orang tua Brigadir J, nada bicara Ferdy Sambo mendadak meninggi.
Bahkan Ferdy Sambo tampak melotot ke arah orang tua Brigadir J.
Eks Kadiv Propam ini menegaskan perbuatannya dilandasi atas perbuatan yang dilakukan Brigadir J.
Perbuatan yang dimaksud adalah pelecehan terhadap Putri Candrawathi.
"Saya sangat menyesal, saat itu saya tidak mampu mengontrol emosi."
"Di awal lewat persidangan ini saya ingin menyampaikan."
"Bahwa peristiwa yang terjadi adalah akibat dari kemarahan saya atas perbuatan anak bapak ke istri saya!" ujar Ferdy Sambo tegas.
Ferdy Sambo tetap bersikukuh akan insiden tersebut dan berani menantang pembuktiannya di persidangan.
"Itu yang saya ingin sampaikan dan kita akan buktikan di persidangan," ujarnya.
Lebih lanjut Ferdy Sambo telah mengakui kesalahannya dan berserah diri pada Tuhan.
"Saya yakin saya berbuat salah dan saya bertanggung jawab atas apa yang saya lakukan."
"Saya juga sudah meminta ampun terhadap Tuhan," tutur Ferdy Sambo.
Berita pembunuhan Brigadir J lainnya