TRIBUNJATIM.COM - Awalnya penyebab satu keluarga tewas di Kalideres yakni diduga karena mati kelaparan.
Informasi jika keempat orang yang merupakan satu keluarga mati kelaparan berawal dari ucapan polisi.
Polisi menyebut berdasarkan hasil autopsi kepada keempat korban, tidak ditemukannya makanan dalam tubuh para jenazah.
Kini polisi pun telah mengklarifikasi penyebab meninggalnya empat orang dalam rumah di Kalideres tersebut masih menjadi misteri.
Melansir Tribun Jakarta, polisi menyebut tidak ditemukannya makanan dalam tubuh jenazah juga bukan berarti mereka kelaparan.
Baca juga: Pengakuan Adik Kandung soal Hidup 1 Keluarga Tewas di Kalideres: Bukan Kelaparan, Tak Sulit Ekonomi
Diberitakan, peristiwa meninggalnya satu keluarga menggemparkan warga sekitar pada Kamis (10/11/2022) petang.
Keempatnya di temukan tewas di Perumahan Citra Garden 1 Extension RW 15, Kelurahan Kalideres, Kecamatan Kalideres, Jakarta Barat.
Keempat korban yang jasadnya sudah membusuk tersebut adalah pasutri Rudianto (71) dan Margaret (58), anak mereka Dian (40), dan adik pasutri tersebut, Budianto (69).
Kini beredar informasi satu keluarga tewas membusuk di Kalideres tersebut memiliki aset miliaran.
Informasi satu keluarga di Kalideres tersebut punya aset miliaran disampaikan oleh tokoh pemuda Jakarta Barat, Umar Abdul Aziz.
Angka tersebut berasal dari taksiran harga rumah yang ditempati keempat anggota keluarga di Perumahan Citra Garden 1 Extension, Kalideres.
Serta disebut keluarga tersebut juga memiliki mobil.
Baca juga: Ada Kapur Barus, Lilin & Bedak dalam Rumah 1 Keluarga Tewas di Kalideres, Diduga Mati Kelaparan
Karenanya, dia tak yakin jika satu keluarga di Kalideres tersebut meninggal karena kelaparan.
"Saya tidak yakin di DKI Jakarta ini meninggal karena kelaparan."
"Kalau dilihat dari segi rumah yang tinggal di kawasan komplek, tidak mungkin dia tidak makan," terang Umar, Sabtu (12/11/2022).
Hal serupa disampaikan oleh kerabat korban, Handoyo.
Ia menerangkan, kondisi perekenomian keempat korban tidak tergolong sulit.
"Keluarga saya itu tidak terlalu sulit, jadi bukan kelaparan."
"Kemungkinan karena dia terlalu tertutup saja tidak berinteraksi kepada siapapun."
"Kalau memang dia kelaparan pasti dong bisa menghubungi keluarga," ujar Handoyo selaku ipar dari istrinya korban ibu RM.
Baca juga: Terungkap 1 Keluarga Tewas di Kalideres Tak Mati Bersamaan, sempat Hidup Bersama Mayat: Mumifikasi
Sementara, Ris Astuti selaku adik dari korban RM mengaku korban sangat tertutup bukan hanya ke orang lain, termasuk ke keluarganya sendiri.
Sebagai adiknya saja, Ris Astuti mengaku, dirinya terakhir komunikasi dengan korban sekitar lima tahun yang lalu.
"Saya selaku adik korban saja jarang komunikasi, apalagi sama orang lain, korban terlalu tertutup," ucapnya.
Ia berhubungan paling hanya sekedar memberikan ucapan ulang tahun saja.
Ris Astuti mengaku, dengan adiknya (korban) RM ini tidak ada masalah.
"Kami sering guyon lah, ibarat layaknya seperti kakak dan adik," jelasnya.
Sabtu (12/11/2022) malam, rumah TKP disambangi sejumlah petugas Palang Merah Indonesia (PMI).
Berseragam Alat Pelindung Diri (APD) lengkap, petugas menyemprotkan cairan disinfektan ke segala penjuru ruangan rumah tersebut.
Mengutip Tribun Jakarta, tampak seorang petugas berdiri di ruang tamu rumah yang terdapat empat buah kursi merah.
Dua terlihat ditumpuk, sementara dua lainnya berdiri terpisah.
Sementara di sudut ruangan, tepatnya di samping kiri bangku bertumpuk, ada lemari es empat pintu berwarna abu-abu muda.
Di belakang bangku bertumpuk, terdapat jendela dan pintu.
Bagian atas pintu tersebut terlihat dipasang penutup lubang ventilasi.
Untuk jendela dipasang terali dan kasa nyamuk yang sudah terlihat sobek sebelah.
Suasana ruang tamu terang benderang karena terdapat satu lampu neon di atas meja kaca.
Meja kaca juga dipepetkan pada dinding ruang tamu.
Sementara di atas meja kaca, terdapat beberapa benda menyerupai boks berbentuk persegi panjang.
Di sebelah meja kaca, berdiri meja tamu beralas kaca yang posisinya lebih rendah.
Terlihat juga sofa coklat tua di sana.
Lantai putih di ruangan sudah dipenuhi serbuk kopi yang ditaburi petugas untuk mengurangi bau busuk hingga anyir di rumah.
Sementara di dalam salah satu kamar, terlihat dua petugas PMI berpakaian hazmat lengkap tengah menyemprot dengan cairan disinfektan.
Di dalam kamar terdapat sebuah kasur agak besar yang cukup untuk dua orang.
Kasur ini merupakan lokasi ditemukannya anggota keluarga yang meninggal.
Namun belum diketahui pasti jasad siapa yang terbaring di sana.
Kasur tersebut tak bersprei.
Tampak dua penutup kontainer di dalam kamar.
Satu buah berwarna hijau tergeletak di atas kasur bersama sebuah sapu lidi, sementara satunya berwarna merah jambu di bawah.
Di bagian dinding terpasang stop kontak yang terpasang dua buah lampu.
Satu lampu neon langsung menempel di stop kontak, sedangkan satu lampu berkabel.
Lampu berkabel tersebut dipasang di sudut ruangan.
Terlihat juga tumpukan kardus bekas yang terbuka.
Kamar tersebut memiliki jendela yang bergorden oren.
Berita Satu Keluarga Tewas di Jakarta Barat lainnya
Informasi lengkap dan menarik lainnya di GoogleNews TribunJatim.com