Satu Keluarga Tewas di Jakarta Barat

Anggota Keluarga yang Tewas di Kalideres Pernah Utang ke Tukang Jamu, Takut Pinjam Saudara: Operasi

Penulis: Ani Susanti
Editor: Sudarma Adi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Inilah kesaksian tukang jamu langganan satu keluarga di Kalideres. Akui pernah ada yang berutang.

R mengatakan salah satu keluarga di rumah itu pernah meminjam uang kepadanya saat pandemi Covid-19.

"Katanya, 'Mbak, aku minta tolong dong, minjem uang Rp 50 juta.' Waduh kata saya, duit segitu mana punya saya Bu. Saya ini tukang jamu. 'Kali kerabat Mbak punya.'"

"Saya enggak punya saya enggak berani ngomong-ngomong sama saudara saya minjem duit segitu. Buat apa emang bu? "Buat operasi saudara saya"," cerita R menirukan percakapannya dengan salah satu keluarga.

Rumah TKP satu keluarga tewas di Kalideres Jakarta Barat, pada Minggu (13/11/2022) terlihat sudah dipasangi garis polisi dan plastik agar udara dari dalam rumah tidak keluar. (Tribunnews.com/Rahmat)

Diketahui, satu keluarga di kompleks Citra Garden 1 Extension, Kalideres, Jakarta Barat, ditemukan tak bernyawa pada Kamis (10/11/2022) malam.

Para korban bernama Rudyanto Gunawan (71), K Margaretha Gunawan (68), Dian Febbyana (42) dan Budyanto Gunawan (69).

Polisi mengatakan penyebab kematian satu keluarga itu masih misterius. 

Namun, Kriminolog Universitas Indonesia Adrianus Meliala membeberkan dua teori terkait kasus ini.

Adrianus membeberkan teori yang pertama yakni korban bisa saja meninggal bukan karena kelaparan tapi sengaja dilaparkan oleh seseorang.

Baca juga: Cerita Tamu Terakhir Keluarga di Kalideres, Bau Busuk Sejak Februari 2022, Kuak Perubahan: Tertutup

Ada kemungkinan satu atau dua orang dari korban yang sengaja ditutup aksesnya untuk makan.

Hingga akhirnya korban harus meninggal dunia karena tidak bisa makan akibat penutupan akses ke makanan tersebut.

"Teori pertama adalah mereka bukan kelaparan, tapi dilaparkan. Artinya ada mungkin ada dua orang yang sengaja ditutup aksesnya untuk kemudian tidak makan hingga mati," kata Adrianus dalam tayangan video di kanal YouTube Kompas TV, Senin (14/11/2022).

Adrianus menuturkan penutupan akses keluar rumah, ditutupnya jendela dan seluruh ventilasi yang ada di rumah membuat bau jenazah tidak tercium keluar.

Hal tersebut bisa saja sudah dipersiapkan oleh seseorang, sehingga untuk menyamarkan keberadaan jenazah di dalam rumah tersebut.

"Nah untuk itu maka untuk membuat bau tidak kemana-mana, sebelum yang ketiga-keempat mati, sehingga dipakailah itu tadi," imbuhnya.

Teori kedua, Adrianus mengatakan yakni adanya suatu keyakinan bersama terkait hidup setelah mati atau bisa saja dari keempat anggota keluarga tersebut, terdapat satu dua orang yang tidak setuju.

Halaman
123

Berita Terkini