Gempa Cianjur

Detik-detik Korban Gempa Cianjur Selamat Setelah 4 Jam Tertimbun Minimarket, Warga Lain: Penuh Darah

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kondisi bangunan yang roboh karena gempa Cianjur di Kampung Kadudampit, Desa Rancagoong, Kecamatan Cilaku, Senin (21/11/2022).

TRIBUNJATIM.COM - Inilah detik-detik korban selamat dari gempa Cianjur setelah empat jam tertimbun bangunan minimarket.

Cerita lebih pilu juga diungkap oleh korban selamat yang lain.

Diberitakan sebelumnya, gempa bumi berkekuatan 5,6 Skala Magnitudo yang mengguncang wilayah Cianjur, Jawa Barat dan sekitarnya, Senin (21/11/2022) pukul 13:21 WIB.

Dua orang sempat dikabarkan tertimpa reruntuhan bangunan minimarket di Kampung Kadudampit, Desa Rancagoong, Kecamatan Cilaku.

Diketahui korban merupakan seorang santri bernama Muhammad Dava (12) dan Risma (25) yang merupakan karyawan minimarket tersebut.

Pantauan Tribunjabar.id pukul 18.00 WIB, Dava yang terjebak sekitar 4 jam dari awal terjadi gempa pukul 13.21 WIB akhirnya berhasil dievakuasi oleh petugas gabungan.

Bhabinkamtibmnas Rancagoong Polsek Cilaku, Hendra mengatakan, Risma lebih dulu dievakuasi tak lama usai ada laporan dari pegawai minimarket tersebut.

"Jadi rekan dari Risma melaporkan ke warga bahwa Risma terjebak reruntuhan, setelah itu langsung dievakuasi oleh warga," ujar Hendra.

Baca juga: BREAKING NEWS - Gempa Cianjur Tewaskan 46 Orang dan 700 Warga Terluka, Pendopo Dijadikan RS Darurat

Lebih lanjut ia mengatakan, untuk Dava sendiri, baru diketahui terjebak reruntuhan usai kawannya yang berbelanja bersama baru mengetahui Dava tidak ada.

"Setelah itu, kami petugas gabungan baik dari BPBD dan Damkar langsung melakukan evakuasi dengan alat berat," ucapnya.

Dirinya mengatakan, kedua korban tersebut langsung dilarikan ke rumah sakit terdekat untuk penanganan lebih lanjut.

Warga di Kabupaten Cianjur histeris dan berlarian meminta pertolongan pasca gempa yang terjadi, Senin (21/11/2022). (Istimewa via Tribun Jabar)

Sementara itu, Jajang (51), warga Kampung Garogol, Desa Cibulakan, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, menceritakan detik-detik kejadian gempa berkekuatan 5,6 magnitudo di daerahnya.

Jajang mengatakan, saat kejadian ia berada di bengkel sedang memperbaiki mobil.

"Tanpa aba-aba, kerasa goyang sedikit langsung bangunan ambruk," kata Jajang saat ditemui di halaman RSUD Sumedang, Senin (21/11/2022), dikutip TribunJatim.com dari Kompas.com.

Tanpa pikir panjang, Jajang langsung mengendarai motor menuju Puskesmas terdekat dengan kondisi wajah berlumuran darah.

"Saya naik motor ke Puskesmas sendiri muka udah penuh darah," kata Jajang dengan wajah dibalut perban.

Baca juga: Gempa Mengguncang Cianjur Jawa Barat, Berikut Cara Menyelamatkan Diri saat Gempa Bumi, Jangan Panik!

Cerita lain disampaikan Ai Rohmah (47), warga sekampung Jajang.

Saat itu ia sedang berada di rumah.

Setelah merasakan guncangan gempa, badannya tertiban kulkas dan wajah terkena jatuhan batu bata.

"Saya ketiban bata dan kulkas lagi berdiri di rumah. Ditolong tetangga," ucap Ai.

Berdasarkan pantauan Kompas.com, di RSUD Cianjur sekitar ratusan warga korban gempa meluber hingga ke halaman rumah sakit.

Suara ambulan bersahutan membawa para korban dengan berbagai kondisi.

Di sisi lain, para petugas medis dibantu anggota PMI, TNI, dan Polri berjibaku melayani para korban.

UPDATE Jumlah Korban

Gempa bumi berkekuatan 5,6 Skala Magnitudo yang mengguncang wilayah Cianjur, Jawa Barat dan sekitarnya, Senin (21/11/2022) pukul 13:21 WIB menelan puluhan korban meninggal.

Hingga Senin malam, korban gempa yang meninggal tercatat sudah mencapai 62 orang.

Data terakhir Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BNPB pada Senin (21/11) pukul 19.34 WIB mencatat 62 orang meninggal dunia.

Warga meninggal tersebar di Desa Rancagoong di Kecamatan Cilau, Desa Limbagansari di Kecamatan Cianjur, dan Kecamatan Cugenang.

Selain itu, 25 orang tercatat masih tertimbun runtuhan bangunan di Desa Cijedil, Kecamatan Cugenang. 79 orang lainnya luka-luka.

"Warga mengungsi dilaporkan sebanyak 5.389 orang yang tersebar di beberapa titik," kata Abdul Muhari, Ph.D. Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB dalam rilis yang diterima Tribun Jabar, Senin (21/11/2022) malam. 


Sementara untuk kerusakan infrastruktur di Kabupaten Cianjur sendiri tercatat sebanyak 2.272 rumah rusak, 1 unit pondok pesantren rusak berat, 1 RSUD Cianjur rusak ringan, 4 unit gedung pemerintah rusak, 3 unit sarana pendidikan rusak, 1 unit sarana ibadah rusak.

Gempa juga menyebabkan longsor yang menutup jalan lintas provinsi di Kabupaten Cianjur.

Selain di Kabupaten Cianjur, kerusakan infrastruktur juga tercatat di Kabupaten Bogor sebanyak 46 rumah rusak, Kabupaten Sukabumi 443 rumah rusak, dan di Kota Sukabumi sebanyak 14 unit rumah rusak.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat masih terus melakukan pendataan terkait jumlah korban jiwa dan kerusakan infrastruktur.

Sementara untuk kebutuhan mendesak di lapangan yaitu 20 unit tenda, alat berat untuk evakuasi, 10 unit penerangan, 100 unit velbed, dan bahan bakar minyak.

Baca juga: Selamatkan Cucu Saat Gempa Cianjur, 1 Warga Tertimpa Material Bangunan yang Ambruk

Gempa susulan masih dirasakan di lapangan meski dengan kekuatan lebih kecil dari gempa sebelumnya.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengimbau kepada warga di Kabupaten Cianjur dan sekitarnya untuk mengungsi apabila dirasa rumahnya masih belum aman dari bahaya gempabumi. Warga diimbau untuk tetap waspada akan adanya potensi gempa susulan.

Warga juga diminta untuk mengikuti dan mendapatka informasi dari kanal resmi BNPB, BMKG, BPBD, dan pemerintah daerah setempat.

Pada Selasa (22/11) Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Kepala BNPB, Kepala BMKG, beserta jajaran akan melangsungkan tinjauan langsung ke Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.

Berita gempa Cianjur lainnya

Informasi lengkap dan menarik lainnya di GoogleNews TribunJatim.com

Berita Terkini