Gempa Cianjur

Bocah 10 Tahun Ditemukan Hidup Usai Terkubur Puing Bangunan Gempa Cianjur, Nenek Tewas di Sebelahnya

Editor: Elma Gloria Stevani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Seorang bocah 10 tahun yang terkubur 3 hari dalam reruntuhan akibat gempa Cianjur, ditemukan selamat, Rabu (23/11/2022).

TRIBUNJATIM.COM - Gempa berkekuatan magnitudo 5,6 mengguncang Cianjur, Jawa Barat, pada Senin (21/11) siang. Getaran gempa tersebut terasa hingga Jakarta dan sekitarnya.

Setidaknya 12 kecamatan terdampak gempa, antara lain Kecamatan Cianjur, Kecamatan Karang Tengah, Kecamatan Warung Kondang, Kecamatan Gekbrong, Kecamatan Cugenang

Kecamatan Cilaku, Kecamatan Cibeber, Kecamatan Sukaresmi, Kecamatan Bojong Picung, Kecamatan Cikalong Kulon, Kecamatan Sukaluyu, dan Kecamatan Pacet.

Tim SAR gabungan fokus melakukan pencarian korban yang masih hilang.

Di sisi lain, ada da empat orang korban gempa Cianjur yang ditemukan hari Rabu (23/11/2022).

"Hari ini menemukan empat, tiga meninggal dunia dan satu selamat," kata Kepala BNPB Suharyanto.

Azka ditemukan di sebelah jenazah neneknya.

Selama tiga hari, bocah berusia 10 tahun itu mampu bertahan di bawah reruntuhan setelah gempa mengguncang daerah tempat tinggalnya di Kampung Rawa Cina RT03/16, Desa Nagrak, Kecamatan Cianjur, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.

Azka berhasil dievakuasi oleh tim SAR gabungan dan relawan dari balik reruntuhan bangunan ambruk akibat gempa yang terjadi pada Senin (21/11/2022) lalu.

Kepala Desa Nagrak Hendi Saeful Maladi menceritkan, detik-detik bocah kecil itu dievakuasi dari balik puing bangunan yang roboh.

Menurutnya, anak tersebut berhasi dievakuasi pada Rabu (23/11/2022) setelah hampir tiga.

Saat ditemukan, korban berada di balik reruntuhan puing material bangunan yang ambruk.

Bocah berusia 10 tahun itu dalam keadaan lemas dengan badan penuh debu.

Proses evakuasi Azka berlangsung cukup dramatis.

Sebab, petugas yang melakukan evakuasi perlu kesabaran dan kehati-hatian.

Dilokasi tersebut bukan hanya Azka yang ditemukan, namun neneknya bernama Eda pun berhasil ditemukan oleh petugas.

Namun nahas, sang nenek sudah dalam kondisi tak bernyawa di sebelah Azka ketika dievakuasi dari balik reruntuhan puing bangunan.

"Alhamdulillah anak itu berhasil evakuasi dan ditemukan selamat, tetapi neneknya Eda sudah meninggal dunia," kata Hendi Saeful Maladi seperti dikutip dari Tribun Jabar.

Usai dievakuasi dari lokasi bangunan ambruk, bocah kecil itu langsung langsung dibawa petugas ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan medis.

Sementara itu, sang nenek langsung dimandikan dan dikafani oleh warga setempat untuk dimakamkan.

"Neneknya yang meninggal dunia sekarang sedang dimandikan dan segera disolatkan untuk dimakamkan oleh warga sekitar," kata dia.

Sementara itu, hingga Rabu tanggal 23 November 2020 jumlah korban meninggal dunia dalam tragedi gempa Cianjur tercatat 271 orang.

"Kemungkinan korban meninggal yang 271, ini kami akan telusuri apakah yang sudah dimakamkan oleh keluarga ada tambahan apa tidak. Kami belum bisa memastikan yang dimakamkan oleh keluarga ini sudah masuk data yang 271 atau belum, karena bisa saja miss. Jenazah yang ada langsung dimakamkan oleh keluarga tanpa dilaporkan ke Puskesmas atau Rumah Sakit," kaya Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana ( BNPB) Letjen TNI Suharyanto.

Pencarian hari ini melibatkan 6.000 personel gabungan yang terdiri dari BNPB, BPBD, TNI Polri, dan relawan.

Kepala BNPB mengatakan pada pencarian hari ini personel gabungan menemukan 4 korban jiwa di Kecamatan Cugenang, di mana 3 meninggal dunia dan 1 selamat.

"Korban selamat anak laki-laki bernama Azka (6) yang ditemukan di sebelah neneknya yang sudah meninggal dunia," ujarnya.

Suharyanto mengatakan korban hilang mencapai 40 orang, 39 di antaranya berada di Kecamatan Cugenang dan 1 di Warung Kondang.

Terkait data, BNPB akan kembali memastikan jumlah korban jiwa diluar jumlah korban jiwa yang terdata hari ini.

"Jadi yang 271 ini yang sudah di konfirmasi lewat Puskesmas dan Rumah Sakit di seluruh Kabupaten Cianjur. Kami mohon waktu. Besok pagi kami akan kumpulkan seluruh Kepala desa untuk mendata kembali apakah yang sudah dimakamkan sudah didata by name by address," ujarnya.

Penyebab Azka Selamat

Terkuak penyebab bocah 10 tahun bernama Azka Maulana Malik dapat selamat meski tiga hari tertimpa bangunan rumahnya akibat gempa di Cianjur, pada Senin (21/11/2022).

Azka ditemukan selamat dan dievakuasi pagi hari tadi, Rabu (23/11/2022) di rumahnya di Kampung Rawa Cina, Desa Nagrak, Kecamatan Cianjur, Kabupaten Cianjur.

Ia dievakuasi petugas gabungan setelah dikeluarkan dari puing-puing rumahnya.

Petugas gabungan saat melakukan upaya pencarian seorang bocah dan seorang nenek yang tertimbun material bangunan Desa Nagrak, Kecamatan Cianjur, Kabupaten Cianjur, Rabu (23/11/2022). (Tribun Jabar)

Azka dapat selamat, ternayata karena reruntuhan rumahnhya tertahan sebuah lemari.

Sehingga Azka memiliki sedikit ruang untuk bernapas dan bertahan hidup.

Paman Azka, Miftahudin mengatakan Azka ditemukan tepatnya di kamarnya.

"Azka Maulana Malik ditemukan di kamarnya posisi azka ada di bawah beton dak yang tertimpa reruntuhan. Alhamdulillah reruntuhan ketahan lemari jadi ada ruang buat azka buat nernafas bertahan hidup," kata Miftahudin saat diwawancarai Tribun Jabar, Rabu (23/11/2022)

Kini, Azka telah dievakuasi ke RSUD Sayang Cianjur.

Lebih lanjut, Miftahudin mengatakan nenek dari Azka pun sudah ditemukan.

Namun, sang nenek yang bernama Edah tersebut ditemukan sudah meninggal dunia.

Ia mengatakan, posisi Edah ditemukan adalah di kamar mandi.

"Lalu yang barusan ditemukan neneknya dari cucunya yangg tadi udah ditemukan tadi posisi ditemukan di kamar mandi, sekarang lagi dievakuasi mau di pulasara di kuburan. Neneknya meninggal. Namanya nenek Ma Edah binti isur," sambungnya.

Adapun, paman Azka itu mengatakan satu hari sebelumnya ibu keponakannya tersebut sudah ditemukan meninggal dunia.

"Yang kemarin yang meninggal ditemukan mamahnya dede azka, anaknya ma Edah," jelasnya.

Sebelumnya, 3 orang dinyatakan hilang karena tertimbun reruntuhan bangunan yang ambruk.

Tiga orang tersebut adalah Ma Edah, ibunda Azka, dan Azka.

"Alhamdulillah anak itu berhasil evakuasi dan ditemukan selamat, tetapi neneknya Eda sudah meninggal dunia," kata Kepala Desa Nagrakl, Hendi Saeful Maladi, saat dihubungi melalui sambungan telepon, Rabu (23/11/2022).

Menurutnya, anak tersebut berhasi dievakuasi setelah hampir selama tiga hari tertimbun puing reruntuhan material bangunan yang ambruk.

"Anak yang selamat itu Azka, dia berhasil dievakuasi petugas gabungan TNI/Polri, BPBD, dan Damkar selama beberapa jam," katanya.

Update Gempa Cianjur: Korban Meninggal 271 Orang, 474 Luka Berat

Berikut ini update dampak gempa bumi di Cianjur, Jawa Barat.

Diketahui beberapa lokasi di Cianjur terkena dampak dari gempa bumi yang terjadi pada Senin (21/11/2022) lalu.

Sementara jumlah korban jiwa Gempa Cianjur sebanyak 271 orang per Rabu (23/11/2022).

Hal itu diumumkan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Letjen TNI Suharyanto.

Suharyanto juga mengungkapkan bahwa korban hilang per hari ini mencapai 40 orang dengan rincian 39 orang warga Desa Cugenang dan satu warga dari Desa Warungkondang.

Sementara korban yang alami luka-luka bertambah menjadi 2.043 orang.

Sebanyak 61.908 orang mengungsi dan menimbulkan 56.320 rumah rusak.

"Rumah rusak berat 22.241, rumah rusak sedang 11.641 rumah, rumah rusak ringan 22.090 rumah. Tentu saja ini akan terus diverifikasi," ungkap Suharyanto.

Menurut Suharyanto, data jumlah korban meninggal 271 bersifat sementara dan akan terus ditelusuri ada tidaknya penambahan korban.

BNPB juga tidak bisa memastikan apakah jumlah 271 itu termasuk yang sudah dimakamkan oleh pihak keluarga atau belum.

Sebab jenazah ada yang langsung dimakamkan oleh keluarga tanpa dilaporkan ke Puskesmas atau Rumah Sakit.

Agar tidak terhindar dari kesalahan data, pihak BNPB menjadwalkan update korban gempa Cianjur setiap harinya pada sore hari melalui konfrensi pers.

474 Pasien Luka Berat

Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin juga mengungkapkan, bahwa hari ini tercatat terdapat 474 pasien luka berat.

140 orang di antaranya sudah dirujuk ke rumah sakit di wilayah sekitar seperti Bogor, Sukabumi, dan Bandung.

Di samping itu juga tercatat ada 1.800 pasien luka ringan.

Budi pun meminta kepada tenaga kesehatan untuk fokus kepada orang yang sakit luka berat jangan sampai meninggal dan orang yang sakit luka ringan cepat sembuh.

Pihak kemenkes juga memastikan ketersediaan fasilitas kesehatan bagi korban terdampak gempa Cianjur.

Menurut Kemenkes, kebutuhan saat ini adalah ruang operasi.

Budi telah memeriksa ketersediaan ruang operasi di setiap rumah sakit di Cianjur.

Di antaranya di RS Bhayangkara ada 1 kamar operasi, di RSUD Sayang ada 8 ruang operasi, ruang tersebut bisa dipakai semua cuman perlu sedikit perbaikan.

Kemudian di RS Dr. Hafiz terdapat 2 ruang operasi. Dan di RSUD Cimacan ada 4 ruang operasi yang bisa digunakan.

Adapun 12 Kecamatan di Kabupaten Cianjur yang terdapak gempa bumi, antara lain:

- Kecamatan Cianjur

- Kecamatan Karang Tengah

- Kecamatan Warung Kondang

- Kecamatan Gekbrong

- Kecamatan Cugenang

- Kecamatan Cilaku

- Kecamatan Cibeber

- Kecamatan Sukaresmi

- Kecamatan Bojong Picung

- Kecamatan Cikalong Kulon

- Kecamatan Sukaluyu

- Kecamatan Pacet

(Tribunnews.com/TribunJabar)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com

Baca artikel terkait gempa Cianjur lainnya

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Berita Terkini